Mohon tunggu...
Fedri Hidayat
Fedri Hidayat Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Hanya Seorang Pustakawan Biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Empat Perguruan Tinggi Gelar Training Sismantik dan Jumantik Pendamping Siswa SD di Banda Aceh

26 September 2018   15:23 Diperbarui: 30 September 2018   10:24 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANDA ACEH | Drs. Sabri TS, MM selaku Kabid Pendidikan Dasar mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh membuka secara resmi kegiatan Penguatan siswa sekolah dasar dan kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Pada Eliminasi DBD di Kota Banda Aceh yang digelar di SD Negeri 17 Banda Aceh (12/09/2018).

Dalam sambutannya di hadapan para undangan dari Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Camat, Keuchik, Kepala Sekolah SD, Guru dan Puskesmas Lampaseh ia mengharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan sebaik mungkin sebagai salah satu bentuk pembelajaran tematik di lapangan mengenai nyamuk DBD dan penularannya bagi siswa SD.

Kegiatan ini merupakan implementasi Riset Strategis Nasional Konsorisum yang didanai oleh Kemenristek dan Dikti yang diketuai oleh Dr. Dra. Dewi Susanna, MKes selaku peneliti dari Universitas Indonesia. Kegiatan ini melibatkan peneliti dari empat Perguruan Tinggi di Indonesia di antaranya Prof. dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH. Ph.D, dan Dr. Tris Eryando, drs, MA. Periset dari Universitas YARSI adalah Dr. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes. Periset dari Poltekkes Kemenkes Aceh adalah Dr. Hermansyah, SKM MPH dan Ritawati, AK, MPH, sedangkan periset dari Stikes MRH adalah Daniah, SKM, M.Kes.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Dipilih kecamatan Kutaraja karena pada kegiatan action research UI tahun 2013-2015 yang dilakukan oleh tim UI bersama Univ. YARSI dan Poltekkes Kemenkes Aceh berdampak signifikan dengan tidak dijumpainya jumlah kasus DBD pada Kecamatan Kutaraja pada tahun 2015.

Namun pada saat awal bulan Maret tahun 2016 diperoleh informasi bahwa telah muncul 5 kasus baru DBD di Kecamatan Kutaraja yang tersebar di 3 desa, yaitu Gampong Pande, Gampong Jawa, Gampong Peulanggahan. Dan pada tahun 2017, total kasus DBD di Kutaraja menurut laporan Dinkes Banda Aceh adalah 11 kasus.

Menurut Koordinator Lapangan Dr. Hermansyah, SKM, MPH, kegiatan ini dilakukan selama 3 hari dari tgl 12-14 September 2018 dengan sasaran siswa SD yang menjadi peserta training adalah SDN 17 Peulanggahan, SDN 6 Keudah, dan SDN 70 Gampong  Jawa.

Demikian juga kader jumantik yang mengikuti pelatihan kader pendamping siswa SD adalah kader jumantik yang berasal dari tiga Gampong tsb. Masing-masing sekolah mengirim 30 siswa SD yang berasal dari kelas 4 dan 5. Narasumber pelatihan selain dari tim periset juga dari tim Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh  yaitu drg. Supriyadi, M.Kes dan Darmansyah, S.Pd.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Dalam sambutannya, Dr. Dewi Susanna menyampaikan kegiatan riset tahun 2018 ini berbeda dengan kegiatan riset tahun sebelumnya adalah adanya pendampingan dari kader jumantik kepada siswa SD ketika nantinya akan melakukan pemantauan jentik. Pelibatan kelompok anak sekolah dan ibu kader sebagai juru pemantau jentik sangat berperan strategis dalam menurunkan kasus kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui penanaman perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan tempat tinggalnya.

Dengan menggerakkan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam pelaksanaan PSN sehingga dapat menjadi trigger bagi keluarganya untuk dapat menerapkan perilaku PSN.

Selain itu dengan pendampingan kader Jumantik, akan ada verifikasi ketika siswa SD melakukan pemantauan jentik. Selain itu, siswa juga dibekali materi agar bisa membedakan jentik aedes dan non aedes. Dengan desain kegiatan seperti itu diharapkan Angka Bebas Jentik (ABJ) yang menjadi output program pengendalian DBD adalah ABJ yang berkualitas. (Her)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun