Mohon tunggu...
Feditat Acistamaya
Feditat Acistamaya Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Percayalah kepada Allah, maka Allah akan mempercayaimu dan meneguhkan langkah-langkahmu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dibalik Tanda Tanya kecerdasan emosi anak

8 Maret 2017   18:28 Diperbarui: 8 Maret 2017   18:40 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

X : Hmmmm… ini gomongin kecerdasan emosi apa tanda tanya sih ?

Y : Yailah –“ bentar dong, ini juga masih loading…

X : Eko…eko *eh oke ,maksudnya

Y : Tanda Tanya ? itu suka banget dipakai sama orang ini, setiap ngomong pakek tanda ini --?

X : siapa tuh ?

Y : ya kamu orangnya. Siapa lagi


X : loh, kok aku ?

Y : tuh kan belum apa-apa dia udah nanya –“

Yaudah lupain dan maafkan ya kisah GJ si X dan Y. Langsung aja iya guys kembali ke judul Dibalik Tanda Tanya kecerdasan emosi anak.

Emosi adalah perasaan yang timbul ketika seeorang sedang berada dalam suatu keadaan atau interaksi yang dianggap penting. Memiliki kecerdasan emosi yang baik adalah anak mampu mengelola emosinya dengan bijak. Anak mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik, berhati-hati dalam membuat keputusan serta mampu mengontrol emosi untuk diarahkan pada aktivitas yang positif. Tentu saja keterampilan seperti itu tidak diperoleh secara instan melainkan membutuhkan waktu yang tidak sedikit agar anak memperoleh kecerdasan emosi yang baik.

Pendidikan terhadap anak dalam lingkup keluarga sangant penting, apalagi pada masa keemasan anak (usia 6 tahun pertama). Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al Muatstsirat As Salbiyah, sebagaimana dikutip dalam Al-Hasan, Yusuf M (2007), menyatakan bahwa :

“Periode ini merupakan periode yang anakt krisis dan paling penting. Periode ini mempunyai pengaruh yang sangat mendalam membentuk kepribadian anak. Apapun yang terekam dalam benak anak pada periode ini, nanti akan tampak pengaruh-pengaruhnya dengan nyata pada kepribadia anak ketika menjadi dewasa ”

Hampir seluruh orang tua ingin anaknya mempunyai kecerdasan emosi yang baik. Akan tetapi, membutuhkan pendampingan dan bimbingan yang sering dari orang tua. Orang tua tidak hanya hadir untuk mengajari, namun juga orang tua sebagai teladan, model bagi anak. Orang tua yang lebih berpengaruh adalah ibu. Mengapa demikian? Karena pengaruh seorang ibu pada anaknya dimulai saat janin berada dalam perutnya. Kejiwaan janin akan tenang jika kejiwaan ibu juga tenang, begitu janin akan tidak tenang jika ibu juga tidak tenang. Seorang ibu yang membentuk konsep berfikir dan berkepribadian pada jiwa anak. Dari situlah bisa terbukti betapa pesar pengaruh ibu terhadap emosional anak.

Menurut buku yang saya baca ada beberapa peran penting ibu dalam pendidikan anaknya,

  • Ibu berperan dalam memberikan keteladanan, karena bagi anak ibu adalah figure teladan dan layak ditiru tingkah lakunya.
  • Ibu sebagai pemberi kebangatan yang selalu mengharapkan yang terbaik untuk anaknya.
  • Ibu juga berperan penting terhadap kecerdasan anaknya terutama dengan pemberian ASI-nya yang dapat menambah kecerdasan anak.
  • Ibu juga diharapkan memberikan kebebasan yang bertanggung jawab kepada anak untuk mengetahui dan menggali kelebihannya.

Bukan hanya ibu, anak juga membutuhkan peran ayah. Tentu dalam kapasitas yang berbeda. Menjadi seorang ayah tidak hanya bertugas mencari nafkah. Karena anak tidak hanya membutuhkan orang yang memberi kasih sayang, perasaan tenang, cinta seperti yang diberikan ibu. Anak membutuhkan seseorang yang dapat memberinya kekuatan, keamanan, kekuasaan, yang didapatkan dari sosok ayah.

Seorang anak yang dalam masa tumbuh kembang, jiwa dan emosinya membutuhkan contoh teladan dari kedua orang tuanya yaitu ayah dan ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun