Ajaran Katolik memandang keluarga sebagai gereja domestik---tempat di mana iman ditanamkan dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Keluarga menjadi mikrokosmos komunitas Gereja yang lebih luas, memberikan dukungan, bimbingan, dan landasan bagi pertumbuhan rohani. Melalui doa bersama, partisipasi dalam sakramen, dan komitmen terhadap nilai-nilai moral, keluarga Katolik menjadi saksi Injil di dunia.
Jadi perkawinan, sebagaimana dipahami melalui ajaran Gereja Katolik, adalah perjalanan suci cinta dan penemuan diri. Berakar pada sifat sakramental persatuan, pasangan suami istri dipanggil untuk menjalani kaul mereka dengan rasa komitmen yang mendalam, dipandu oleh prinsip-prinsip iman, cinta, dan saling menghormati. Dengan mengikuti kekayaan ajaran Katolik tentang perkawinan, pasangan dapat membentuk ikatan yang tidak hanya memperkuat hubungan mereka tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat luas, yang menunjukkan kekuatan transformatif cinta Tuhan dalam sakramen perkawinan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H