Dan ketika stimulasi dopamin ini menjadi berlebihan, otak menjadi  kelelahan, stop memproduksi dopamin, menyebabkan penontonnya ingin terus menonton tetapi tidak bisa mencapai level  puas dan terus mencoba menonton yang mencobanya membuat ke level yang sama dengan sebelumnya sehingga masuk ke level adiksi.  Jika tidak teratasi bisa menjadi tidak sabaran dengan pasangan, beberapa kali  masturbasi tanpa kepuasan, kelelahan, kurang motivasi, tidak  bisa konsentrasi dan meningginya keinginan terus untuk menonton video porno.
Efek adiksi video porno
Secara neurosains, dopamin yang keluar akan mengaktifkan reward center (nucleus acumben) yang kemudian melalui jalurnya akan mengaktifkan otak di bagian depan paling bawah (orbitofrontal cortex) yang akan mengeksekusi akibat dari tingginya dopamin. Kalau kontrolnya baik, tentu masih bisa dilakukan dengan pasangannya sendiri atau meredam gejolak dengan menyibukkan dengan kegiatan.
Tetapi, seperti yang terjadi di london tahun 2013 dan menjadi perhatian publik yang luas saat itu , seorang remaja wanita diperkosa oleh remaja pria akibat menonton video porno dan juga beberapa kejadian  yang sama pada remaja wanita  indonesia yang diperkosa akibat remaja pria kebanyakan menonton film porno.
What to do?
- Kalau sudah mampu menikah. Jangan ditunda kalau memang sudah matang dari segi usia dan finansial
- Hindarkan tv, film apapun konten yang berbau pornografi. Jangan dibuat menjadi kebiasaan menonton hal demikian apalagi untuk pasangan yang belum menikah.
- Perkenalkan kepada anak kita bawa seks adalah hal yang alami, seperti menstruasi, seperti makan, seperti minum. Ada yang harus dilakukan dan ada yang dihindari. Kenalkan bahayanya sedini mungkin.
- Memperkuat agama. Karena hanya agama barier atau tonggak untuk menguatkan KONTROL atas fantasi seksual.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H