Mohon tunggu...
Feby Vitalene
Feby Vitalene Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, saya seorang Mahasiswi Pariwisata di Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona di Era Society 5.0

19 Desember 2022   14:20 Diperbarui: 19 Desember 2022   14:44 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona di Era Society 5.0

sumber foto : forum pariwisata

Sadar Wisata adalah suatu kondisi yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim kepariwisataan  yang kondusif di suatu destinasi. Dalam mewujudkan gerakan tersebut diperlukan sebuah konsep nyata yaitu Sapta Pesona. Sapta Pesona memiliki tujuh elemen di dalamnya ,yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.

sumber foto : kanal wisata Indonesia
sumber foto : kanal wisata Indonesia

Saat ini, sektor kepariwisataan sudah memasuki era society 5.0 sehingga menempatkan manusia sebagai komponen utamanya yang diiringi dengan teknologi informasi dan digital. Paradigma tersebut membawa pengaruh positif bagi dunia pariwisata. Menindaklanjuti hal itu, implementasi konsep Sapta Pesona di Era Society 5.0 dapat dilihat dalam berikut ini :

1.Aman

Konsep aman dalam Sapta Pesona dengan menciptakan keamanan privasi pengguna online networking. Lalu, meningkatkan keamanan sistem transaksi pembayaran online. Dalam sebuah destinasi wisata juga diperlukan penyediaan himbauan jenis larangan yang tidak boleh dilakukan di destinasi terkait keamanan dan keselamatan.

2.Tertib

Destinasi wisata harus memiliki SOP, house rules, dan sistem pengawasan yang terkait untuk menjaga ketertiban. Selain itu, kita harus menaati pola hidup bersih dan sehat sebagai tindak lanjut dari penerapan standar CHSE di destinasi wisata.

3.Bersih

Kebersihan meliputi semua elemen yang terkait di destinasi wisata. Semua ikut bertanggung jawab atas kebersihan pada tempat tersebut. Hal yang terpenting di sebuah destinasi wisata, yaitu menyediakan tempat sampah dengan jumlah cukup, kondisi bersih, dan menyebar di beberapa titik.

4.Sejuk

Dalam konsep ini dapat melibatkan pentahelix pariwisata dalam kolaborasi gerakan penghijauan di suatu destinasi wisata. Kemudian, mendokumentasikan kegiatan tersebut untuk diunggah di media online sehingga dapat menginspirasi.

5.Indah

Wisatawan pada era sekarang mementingkan sesuatu yang estetik. Maka, perlu adanya unggahan keindahan potensi destinasi wisata pada media sosial dengan konsep estetika untuk menarik banyak wisatawan.

6.Ramah

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, pengelola destinasi wisata harus tetap menjalin komunikasi yang baik melalui platform yang dipakai. Seperti dengan menjawab pertanyaan atau permintaan wisatawan sehingga keramahan dapat dirasakan walaupun dalam platform digital.

7.Kenangan

Suatu destinasi wisata diharapkan dapat memberikan kenangan yang mengesankan bagi wisatawan. Pengelola wisata dapat menyediakan spot foto yang menjadi ikon di tempat tersebut. Tidak lupa juga untuk menyediakan cinderemata yang bisa menjadi pengingat wisatawan telah berkunjung disana.

Era society 5.0 saatnya masyarakat dan pelaku pariwisata dapat menyeimbangkan kemajuan teknologi (hi-tech) dengan keunggulan pelayanan prima (hi-touch) yang dikombinasikan dalam tampilan awareness yang tinggi (hi-care).

Kampanye Sadar Wisata Bagi Pelaku Pariwisata di Berbagai Desa Wisata

Gerakan tersebut rutin dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk terus meningkatkan pemahaman tentang konsep sapta pesona. Kampanye Sadar Wisata dimulai dari kegiatan sosialisasi.

Sosialisasi dilakukan dengan bertujuan supaya masyarakat menjadi lebih mandiri dan dapat menerapkan konsep sapta pesona. Sosialisasi tersebut bersifat berkelanjutan artinya akan dilakukan berbagai pelatihan sehingga dapat menggerakkan masyarakat dalam pengembangan di desa wisata masing-masing.

Selanjutnya diadakan pelatihan kepada para pelaku wisata di desa wisata. Lalu, dilakukan penyusunan program pengembangan desa wisata disertai dengan pendampingan. Terakhir dilakukan penilaian dan apresiasi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, berharap para pelaku pariwisata dapat menciptakan desa wisata menjadi alternatif wisata yang menawarkan pengalaman berbeda bagi wisatawan dengan kearifan lokalnya. Beliau juga mengingatkan tentang pentingnya penerapan konsep Sapta Pesona.

Oleh karena itu, konsep Sapta Pesona diharapkan dapat meningkatkan kesadaran wisata bagi kita semua.

Referensi :

https://pedulicovid19.kemenparekraf.go.id/kemenparekraf-tingkatkan-pemahaman-sadar-wisata-kepada-pelaku-pariwisata/ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun