Mohon tunggu...
Feby Syavara
Feby Syavara Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa antropolgi Universitas Airlangga

mahasiswa penuh semangat yang memiliki hobi membaca dan menulis. sangat tertarik pada hal hal yang berkaitan dengan kebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bisa Gak Sih Ibu Rumah Tangga Mengikuti Arus Ekonomi Digital?

7 Juli 2022   13:09 Diperbarui: 7 Juli 2022   20:30 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa ibu tersebut diberikan pembekalan dan pembelajaran oleh anaknya untuk melakukan transaksi secara online. 

"Saya sih kalau belanja-belanja di online shop itu diajarin anak saya yang besar. Kadang saya beli di aplikasi, kadang juga di status wa temen saya. awalnya juga bingung ini kok bisa kita beli lewat hp saja terus barangnya datang." 

IRT tersebut mengaku kalau beliau juga lebih merasa nyaman saat melakukan jual beli di e-commerce. Dengan adanya perubahan dari jual beli secara tradisional menjadi secara modern atau online ini, membuat beliau tidak perlu repot untuk keluar rumah.

Hanya tinggal memilih, membayar melalui kartu kredit, dan tinggal menunggu barang sampai di depan pintu. Beberapa aplikasi online yang menurut beliau sangat membantu aktivitas diantaranya Shopee, Tokopedia, dan Gojek.

Mari kita ingat kembali pertanyaan yang belum terjawab "Lalu apakah IRT hanya akan duduk manis sambil nge-scroll WhatsApp saja?" oh, tentu tidak. 

Di sini Ibu rumah tangga tidak hanya menjadi konsumen, banyak pula industri kecil yang dibentuk oleh ibu rumah tangga. Salah satunya yaitu di kecamatan Taman, Sidoarjo ada salah satu tempat produksi kue tradisional seperti apem, kue lumpur, lemper dan berbagai macam roti yang cukup banyak pelanggan. Pemilik usaha tersebut adalah seorang IRT, usahanya dimulai dari tahun 2008. 

Beliau mengaku hanya mempromosikan produknya melalui aplikasi WhatsApp, walaupun produk tidak dipasarkan di e-commerce namun pelanggan tetap hadir dari berbagai wilayah di kabupaten Sidoarjo. Dari usaha rumahan tersebut, dapat membantu perekonomian IRT di sekitarnya.

Diharapkan dengan adanya perubahan menuju ekonomi digital ini dapat meningkatkan perekonomian para ibu rumah tangga tersebut, agar dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga.

Namun, ada tantangan yang harus dihadapi para ibu rumah tangga ini dalam menghadapi ekonomi digital saat ini salah satunya adalah persaingan dalam pasar. 

Jika para ibu rumah tangga tidak mampu berkreasi dan berinovasi dalam beradaptasi, maka dikhawatirkan IRT hanya akan menjadi penonton dalam perubahan ekonomi digital ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun