Mohon tunggu...
Feby Silvia
Feby Silvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Feby Silvia memiliki antusias di bidang ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Digitalisasi dalam Manajemen Produksi dan Operasi: Menuju Efisiensi Optimal di Era Industri 4.0

22 Juli 2024   22:54 Diperbarui: 22 Juli 2024   23:48 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era Industri 4.0, digitalisasi telah mengubah lanskap manajemen produksi dan operasi secara fundamental. Dengan mengintegrasi teknologi seperti Internet of Things (IoT), AI, dan big data analytics perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Selain itu, perusahaan juga dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan kualitas produk secara signifikan sehingga dapat mencapai kepuasan pelanggan secara maksimum.  

Suatu perusahaan mengimplementasikan transformasi digital sebagai katalis utama dalam mengoptimalkan salah satu pilar manajemen, yaitu produksi dan operasi di berbagai sektor industri. Melalui digitalisasi, perusahaan dapat memantau proses produksi secara real-time, melakukan pemeliharaan prediktif, dan mengoptimalkan rantai pasok. Namun, dalam pemanfaatan digitalisasi, perusahaan perlu mengatasi tantangan yang terkait dengan keamanan data, investasi teknologi, dan adaptasi budaya. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif berbagai manfaat teknologi digital dalam meningkatkan manajemen operasi dan produksi, memberikan wawasan tentang bagaimana teknologi ini dapat diimplementasikan untuk mencapai hasil yang maksimal. 

Manajemen produksi dan operasi merupakan aspek penting dalam manajemen yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, dan pengendalian semua aktivitas yang berhubungan langsung dengan barang dan jasa. Menurut Efendi et al (2019) dalam Penerapan Manajemen Operasional di Era Digital dan Perkembangan E-Commerce, manajemen operasional merupakan sebuah tahap atau langkah produksi menggunakan cara pengubahan dari data masuk menjadi data keluar. Manajemen operasi juga dapat diartikan sebagai pengefisiensi dan pengefektifan sebuah kegiatanmengolah dan megorganisasikan pemakaian sumber daya dalam usaha produksi atau penginovasian manfaat atau kegunaan dari suatu produk.

Oleh karena itu, jika suatu perusahaan tidak memiliki sistem manajemen operasi yang baik dan terkelola dengan baik, maka besar kemungkinan bisnis tersebut akan berhenti. Proses transisi bisnis dari tradisional ke digital membuat perusahaan memikirkan langkah-langkah strategis agar proses bisnis yang ada dapat berkelanjutan. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT), AI, dan big data analytics.

Bagaimana digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi dalam manajemen produksi dan operasi? Lalu, apa saja tantangan yang harus dihadapi jika pengimplementasian teknologi digital dilakukan secara penuh? dan bagaimana solusi dalam menghadapi tantangan tersebut?

Digitalisasi dengan pemanfaatan teknologi digital pada sebuah perusahaan khususnya di bidang manajemen produksi dan operasi telah membuka peluang baru untuk meningkatkan efisiensi. Perusahaan yang mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi ini dengan strategi yang tepat dapat mencapai efisiensi optimal, meningkatkan daya saing, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Berikut beberapa manfaat dalam mengimplementasika teknologi digital dalam Manajemen Produksi dan Operasi, yaitu:

  • Otomatisasi Proses Produksi Teknologi digital memungkinkan otomatisasi berbagai proses produksi yang sebelumnya dilakukan secara manual. Mesin dan perangkat cerdas yang terhubung melalui IoT dapat mengumpulkan data real-time dan berkomunikasi satu sama lain untuk mengoptimalkan operasi.
  • Analisis Data untuk Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik Big data analytics membantu perusahaan dalam mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data dari berbagai sumber. Ini memungkinkan identifikasi tren, prediksi permintaan, dan pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.
  • Pemeliharaan Prediktif Dengan menggunakan AI dan machine learning, perusahaan dapat memprediksi kapan mesin atau peralatan akan mengalami kerusakan dan melakukan pemeliharaan sebelum terjadi kegagalan. Hal ini membantu mengurangi downtime dan meningkatkan efisiensi operasional.
  • Manajemen Rantai Pasok yang Lebih Efisien Teknologi digital memungkinkan visibilitas yang lebih besar dalam rantai pasok, dari bahan baku hingga produk jadi. Sistem manajemen rantai pasok berbasis cloud mengintegrasikan data dari berbagai titik dalam rantai pasok, memastikan koordinasi yang lebih baik dan mengurangi keterlambatan.

Contoh nyata dalam penerapan teknologi digital yaitu General Electric (GE), perusahaan konglomerat multinasional, telah berhasil mengimplementasikan teknologi digital dalam manajemen produksi dan operasinya melalui platform Predix. Predix adalah platform Industrial Internet of Things (IIoT) yang dikembangkan oleh GE untuk mengoptimalkan operasi industri.

Predix menggunakan analitik data besar dan AI untuk menganalisis data yang dikumpulkan dari mesin-mesin yang membantu GE dalam mengidentifikasi pola, memprediksi kegagalan, dan mengoptimalkan kinerja mesin serta proses produksi. Melalui Predix, GE menghubungkan mesin-mesin industri di pabriknya dengan sensor IoT yang mengumpulkan data real-time. Data ini digunakan untuk memantau kinerja mesin dan proses produksi secara terus-menerus.

Selain itu predix dapat menganalisis data dari sensor untuk memprediksi kapan mesin membutuhkan pemeliharaan, mengurangi downtime, dan meningkatkan efisiensi operasional. Predix juga membantu GE dalam mengelola rantai pasoknya secara lebih efisien. Data dari berbagai titik dalam rantai pasok diintegrasikan ke dalam satu platform, memungkinkan visibilitas yang lebih besar dan koordinasi yang lebih baik antara pemasok, pabrik, dan distributor.

Tantangan dalam Implementasi Teknologi Digital

  • Keamanan Data Peningkatan konektivitas melalui IoT dan sistem berbasis cloud meningkatkan risiko terhadap serangan siber. Perusahaan perlu memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang kuat diterapkan untuk melindungi data dan sistem produksi.
  • Investasi Awal yang Signifikan Implementasi teknologi digital memerlukan investasi awal yang besar dalam infrastruktur, perangkat, dan pelatihan karyawan. Namun, manfaat jangka panjangnya sering kali melebihi biaya awal ini.
  • Adaptasi Budaya dan Keterampilan Karyawan Transformasi digital memerlukan perubahan budaya di dalam organisasi. Karyawan perlu didorong untuk menerima dan menggunakan teknologi baru, serta diberikan pelatihan yang memadai untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan.

Dalam era digitalisasi yang semakin berkembang, perusahaan di Indonesia menghadapi tantangan-tantangan signifikan dalam mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan manajemen produksi dan operasi. Namun, dengan pendekatan yang tepat perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan meningkatkan daya saing di pasar global diantaranya sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun