2. Esensi Sila Kemanusiaan terletak pada manusia monopluralis, yang terdiri dari susunan kodrat (jiwa, raga), sifat kodrat (makhluk individu, sosial), dan kedudukan kodrat (makhluk pribadi yang otonom dan makhluk Tuhan).
3. Esensi Sila Persatuan terletak pada semangat kebangsaan yang terwujud dalam bentuk cinta tanah air
4. Esensi Sila Kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah. Keputusan yang diambil lebih didasarkan atas semangat musyawarah untuk mufakat, bukan berasal dari pendapat mayoritas tanpa memperdulikan pendapat minoritas.
5. Esensi Sila Keadilan terwujud dalam tiga aspek, yaitu keadilan distributif(negara->warga negara), legal(warga negara->negara), dan komutatif(sesama warga negara).
Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat artinya refleksi filosofis mengenai Pancasila sebagai dasar negara. Ada hal penting bagi pengembangan Pancasila sebagai sistem filsafat, antara lain:
1. Pancasila dapat memulihkan harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dalam politik, yuridis, dan juga merdeka dalam mengemukakan ide-ide pemikirannya untuk kemajuan bangsa, baik secara materiil maupun spiritual.
2. Pancasila juga membangun alam pemikiran yang berakar dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri sehingga mampu dalam menghadapi berbagai ideologi dunia.
3. Pancasila menjadi dasar pijakan untuk menghadapi tantangan globalisasi yang dapat melunturkan semangat kebangsaan dan melemahkan sendi-sendi perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
4. Pancasila menjadi Way of Life sekaligus Way of Thinking bangsa Indonesia untuk menjaga keseimbangan dan konsistensi antara tindakan dan pemikiran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H