Mohon tunggu...
Feby Alfiana Sari UIN Mataram
Feby Alfiana Sari UIN Mataram Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Demi tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tembang Sasak Part to Nyongkolan

10 Juni 2024   06:16 Diperbarui: 10 Juni 2024   10:37 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"asal muasal tembang sasak ini berawal dari nyelabar,nyelabar itu adalah kedatangan kadus atau kaling kepada kadus di desa calon mempelai perempuan dengan tujuan memberitahu jikalau anaknya sudah menikah dengan si calon suami,setelah acara nyelabar lanjut ke acara mesejati atau ambil janji dimana pihak dari perempuan dan pihak laki-laki menyepakati kapan akan di adakanya acara perkawinan, begawe nyongkolan, setelah itu acare sorong serah aji krame atau pegat tali kepeng,yang ditandai dengan ritual uang logam yang di lubangi yang kemudian di ikat,tali dari ikatan itu di gunting sampai putus,kemudian diadakan nembang dengan syair-syair tentang pengingat kehidupan,setelah acara nembang dan pihak perempuan menerima semua maksut kedatangan pembayun dan rombongan barulah nyongkolan bisa terlaksakan ". 

ucap amak supardi

           Tembang sasak dimulai jauh sebelum ada nya pejajahan,tembang ini telah dilantunkan sejak masa-masa kerajaan hindu-budha di lombok. Yang terjalin erat dengan kehidupan dan dan keseharian masyarakat lombok. Yang mengringi ritual adat dan menghibur masyarakat. 

Peran tembang dalam masyarakat sasak trus berkembang tidak hanya sebagai hiburan melainkan sebagai edukasi, dan penyampaian nilai-nilai moral. Tembang sasak di gunakan oleh masyarakat menjadi sarana untuk penyampaian nasihat, sejarah, legenda, dan kearifan lokal kepada generasi muda.

Tembang sasak bukan hanya hiburan semata, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya yang penting bagi masyarakat sasak. Nilia-nilai antara lain :

Nilai religius: tembang sasak banyak mengandung syair-syair bernuansa religius,mencermin ketaatan masyarakat sasak terhadap agama.

Nilai moral: tembang sasak mengajarkan nilai moral seperti kejujuran,kebaikan,dan rasa hormat kepada orangtua dan leluhur.

Nilai karifan lokal: tetmbang sasak mengandung kearifan loal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sasak, seperti nilai gotong royong dan menjaga kelestarian alam.

Jenis-jenis tembang sasak:

Tembang sasak memiliki  berbagai jenis, dengan masing-masing jenis memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri. Berikut adalah beberapa jenis tembang sasak yang populer.

Tembang beleq :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun