Menuju akhir tahun 2022 setelah dua tahun pandemi dan masih baik-baik saja adalah sebuah keajaiban dan rasa syukur yang sepatutnya diterima. Bila dilihat sudah banyak orang-orang yang merasa kehilangan segalanya, baik itu manusia, harta benda dan semangat hidup.
Jika anda sampai ke detik ini, niscaya anda sepatutnya bersyukur dan menjalani hidup lebih baik dari dua tahun kemarin.
Memang beberapa hari lagi lembaran tahun baru 2023 akan kita jemput, dengan beragam rencana, harapan serta niat agar lebih baik lagi dari tahun 2022.
Menuju kepada akhir tahun 2022 adalah penutupan yang manis dan pahit bagi sebagian individu. Mengalami ketidakpastian hingga akhir tahun, menerima apapun yang kehidupan suguhkan menjadi salah satu elemen kejutan dari hidup seorang manusia.
Tapi, yang saya lihat adalah beberapa hal masih tetap sama. Media dengan kecepatannya (terlepas dari berita itu benar atau tidak, atau hanya sekadar mencari sensasi dengan judul bombastisnya), tempat nongkrong masih sama dengan kopi-kopi kekiniannya, serta satu yang mencolok adalah Mixue.
Jika anda memang mengamati di beberapa sudut tempat tinggal anda, di lampu merah, pertigaan, sudah ada gerai yang mentereng warna merah, dengan logo seperti manusia salju dan bertuliskan besar 'MIXUE'. Sungguh sebuah pemandangan yang wajar menuju penutup tahun 2022.
Usut punya usut, bisnis minuman asal Cina ini didirikan oleh seorang yang bernama Zhang Hongchao sejak tahun 1997. Zhang mendirikan Mixue yang awalnya memiliki nama Mixue Bingcheng (MXBC) pada tahun 1999. Adapun, arti nama dari MXBC adalah kastil es yang dibangun dengan salju yang manis.
Lambat laun, Mixue mulai menemukan formulanya ketika ramai di Cina es krim dengan bentuk obor atau cone pada tahun 2006 silam.
Persaingan pun terjadi, kala itu es krim di toko lain menjual dengan harga 10 Yuan atau sekitar Rp20 ribu, sedangkan Mixue dijual seharga 2 Yuan atau setara dengan Rp4 ribu.
Demam Mixue mampir ke Indonesia pada tahun 2020, tepatnya di Kota Kembang, Bandung. Lalu kenapa Mixue bisa menawarkan dengan harga yang murah?
Harganya murah karena perusahaan ini memasok bahan-bahan utamanya sendiri. Bahkan, MXBC sejak tahun 2012 memiliki pusat produksi dengan seluruh bahan lokal, sehingga tidak membutuhkan impor bahan baku dan membuat harganya lebih murah.