Kopi sekarang ini menjadi gaya hidup. Menjadi alasan untuk tetap terhubung dan terkoneksi di zaman yang serba digital ini.
Kata sapaan untuk ajakan kumpul seperti 'ngopi yuk' atau juga 'kopi darat' sekarang ini sudah menjadi jargon yang alami dan wajar-
wajar saja digunakan oleh banyak anak muda.
Ada yang memang suka dengan kopi yang tersedia di banyak coffee shop atau ada juga yang sekarang bisa meracik kopi favoritnyaÂ
sendiri di rumah.
Memang banyak yang bilang jika coffee shop kekinian itu terkesan mahal, terkesan tidak kenyang.
Tapi ada sesuatu di coffee shop yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Mungkin suasananya, mungkin memang ingin menyingkirÂ
sejenak dari penat dan padatnya hiruk pikuk ibu kota, atau bisa jadi muncul ide-ide baru jika sudah terkoneksi dan ngobrol langsung.
Mungkin makanan, minuman seenak apapun bisa habis seketika. Tapi tidak dengan membangun relasi, keakraban dan juga bertukarÂ
pikiran di dalam coffee shop itu sendiri.
Dalam satu hingga dua meter saja di Jabodetabek atau kota penyangga lainnya sudah bertebaran coffee shop dengan ragam nama,Â
rasa dan juga kesan.
Meninggalkan banyak kenangan, amarah dan juga rasa yang memang selamanya akan terus hidup bersama.
Meskipun sekarang ini zamannya orang-orang sudah bisa saling terkoneksi, terhubung melalui gawai, namun banyak juga yangÂ
memang ingin bertemu secara langsung. Tidak ingin makanan berat, yasudah ngopi-ngopi cantik saja.
Aku bukan penikmat kopi handal. Aku memang tak jago juga mengenali biji kopi ini berasal dari daerah mana.
Tapi selama dari banyak coffee shop atau kedai kopi itu bermunculan banyak ide segar, pertemuan yang menyisakan kisah danÂ
kenangan mungkin tren ini akan terus ada dan bermunculan.
Seperti saya bilang di awal, kopi sekarang ini menjadi gaya hidup yang tidak bisa dihindari.
Sering saya melihat di media sosial ada orang yang satu hari bisa dua hingga tiga kali mengkonsumsi kopi. Entah itu beli iseng untukÂ
melepas kantuk atau juga setelah habis kopi pertama itu, di kantornya sedang ada acara.
Secangkir atau mungkin segelas kopi bisa mempertemukan teman lama, klien dengan konseptor dan juga cinta yang lama takÂ
terucap.
Dan segelas kopi sudah menjadi rutinitas, pelarian, dari pahit dan manis kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H