Secara Tak Sadar, Kadang Ada Rasa Bosan Menonton Film Superhero

Di titik mana kamu merasakan capek yang amat sangat? Apakah di saat harus pulang-pergi dari tempat kerja di Jakarta kemudian ke 

daerah penyangga (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)? 

Atau di saat kerjaan terlalu banyak dan rekan kerjamu tidak ada yang membantu?

Titik jenuh dan capek seseorang mungkin beda. Banyak kadar dan rupanya. Tapi di usia saya ini, saya terkadang capek juga untuk 

menonton film superhero.

Karena bagi saya jarak di suatu pekerjaan masih bisa diminimalisir, begitupun dengan kerjaan. Tapi tidak dengan film.

Tepat hari ini 17 November 2021, Marvel dan Sony meluncurkan cuplikan trailer untuk film superhero kecintaan semua kalangan 

yaitu Spiderman.

Dengan judul Spiderman: No Way Home---yang saya yakin banyak mengambil perhatian dari para pekerja, anak muda, hingga 

mahasiswa untuk menonton potongan trailer tersebut---yang sudah menghiasi beberapa lini media sosial.

Masih bercerita tentang Spider-man/Peter Parker yang diperankan oleh Tom Holland, kemudian ada Zendaya yang berperan sebagai 

MJ dan juga Ned yang diperankan oleh Jacob Batalon.

Juga masih menggunakan teknologi visual yang super canggih, CGI, dan banyak suatu hal yang khas dari sebuah film superhero.

Pemicu film superhero dari Amerika ini saya rasa berawal dari film Iron-Man di tahun 2008 silam. Dimana Marvel bertaruh bahwa 

mereka ingin membuat film superhero. Dan nyatanya sukses sampai sekarang.

Saya hanyalah penikmat film biasa. Bukan yang terlalu ingin mengetahui bahwa superhero ini cerita aslinya seperti apa, jalan 

ceritanya seperti apa saja, musuhnya siapa.

Saya hanya tahu 'oh ini Spider-man, oh Iron-Man, oh Captain America'. Sisanya saya hanya membaca melalui internet. Hanya untuk 

menambah beberapa kosakata maupun sedikit pengetahuan agar tidak ketinggalan zaman saja.

Tapi entah kenapa akhir-akhir ini, mungkin di tahun 2018-2020 kemarin dimana keseruan orang-orang untuk menonton Avengers: 

Infinity War maupun Avengers: Endgame sangat tinggi.

Terkadang di alam bawah sadar saya, saya sering merasa bosan dan jenuh dengan film superhero.

Entah mengapa saya agak mual untuk terus menonton teknologi CGI dan cerita yang berakhir bahagia.

Tentang si protagonis yang akan bisa mengalahkan antagonis, kemudian momen-momen krusial dimana beberapa menit si jagoan 

tersudut, pasti ujungnya akan ada keajaiban.

Mungkin kembali lagi ke penonton dan formula dari rumah produksi itu sendiri. Bukankah itu yang memang superhero lakukan di 

beberapa film dan juga komik?

Mungkin saya munafik, tapi saya merasa bahwa saya lebih menikmati film ataupun series yang bersinggungan dengan kehidupan 

nyata, yang minim dengan teknologi CGI.

Satu hal yang pasti mengenai pendapat saya adalah saya tidak bisa memaksakan pendapat maupun selera. Nah, itu dia selera.

Selera orang berbeda-beda. Tak ada yang sama. Maka dari itu banyak komunitas, orang-orang yang membentuk kelompok kecil 

untuk membahas hal yang sama.

Sering sekali saya menjumpai beberapa orang/akun di media sosial Twitter sering berdebat mengenai film. Entah itu film superhero 

atau bukan, film zaman sekarang atau bukan.

Setiap orang pasti berbeda preferensinya. Ada yang menyukai film superhero karena ingin melihat si jagoan hidup di layar perak.

Ada juga yang mungkin menikmati itu dalam bentuk komik. Agar karakter-karakter itu tidak melebihi ekspektasinya. Semuanya 

punya pendapatnya masing-masing.

Jadi pada intinya, mengapa film superhero ini selalu digandrungi banyak penonton atau peminat?