Â
Banyaknya informasi yang beragam dengan melakukan banyak percobaan dan penelitian untuk mendapatkan bahan dan cara atau metode dalam pembuatan kompos, dimana ini bertujuan agar ada kesesuaian dan kestabilan budi daya tanamannya.
Salah satu bahan yang sangat potensial untuk diolah menjadi kompos adalah sampah organik rumah tangga. Pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos memiliki manfaat ganda, yaitu mengatasi masalah sampah rumah tangga, sekaligus mendapatkan pupuk organik yang sangat bermutu. Syarat pertama dan utama dalam pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos adalah pemilahan sampah. Sampah rumah tangga harus selalu dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Hanya sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos.
Cara pembuatan kompos dari sampah rumah tangga sangat mudah dan sederhana. Alat dan bahan yang diperlukan cukup murah dan mudah diperoleh. Alat dan bahan yang diperlukan adalah :
Bahan :
- Sampah organik (sisa sayuran, nasi, sisa buah-buahan, dan seluruh sampah yang berasal dari bahan organik/bahan alami) .
- Serbuk gergaji / tanah / pupuk kandang
- Aktivator yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan organik. Terdapat banyak jenis aktivator yang beredar di pasaran. Yang umum digunakan salah satunya adalah EM4.
- Air Secukupnya
Alat :
- Alat pemotong/pencacah misalnya pisau.
- Tempat menampung sampah, dapat menggunakan ember bekas cat dan wadah bekas lainnya.
- Alat pengaduk
- Ember/wadah untuk melarutkan aktivator.
         Â
Cara membuat kompos dengan memanfaatkan sampah rumah tangga adalah sebagai berikut :
- Cacah sampah organik rumah tangga hingga berukuran kecil (semakin kecil, semakin cepat pengomposan berlangsung)
- Tambahkan kompos jadi/tanah/pupuk kandang/serbuk gergaji sebagai inokulan
- Larutkan aktivator dengan air. Tuangkan larutan aktivator/starter kompos (contoh : EM4) ke bahan kompos. Aduk rata.
- Tambahkan lagi larutan aktivator bila campuran terlalu kering
- Masukkan dalam wadah pengomposan
- Tutup rapat
- Aduk seminggu sekali agar aerasi (aliran udara) dalam wadah berlangsung baik.Selama proses pengomposan, suhu dalam wadah akan naik tanda bahwa mikroorganisme sedang bekerja)
- Memasuki minggu 7-8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal kembali.
- Kompos yang sudah jadi siap digunakan. Bisa dilakukan pengayakan dan pengemasan untuk skala usaha.
- Kompos yang baik berwarna cokleat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir halus.
            Â