Mohon tunggu...
Febry Arya Ilham
Febry Arya Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Febry Arya

Tukang foto amatir yang mencoba menulis agar tetap abadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Corona dan Sumbangsih Kita sebagai Masyarakat Awam

3 April 2020   21:51 Diperbarui: 3 April 2020   22:12 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hitungan hari, minggu bahkan bulan, kita disibukan dengan pemberitaan soal virus yang sekarang ditetapkan sebagai pandemi, kejadian luar biasa yang menjangkit setiap orang di seluruh belahan dunia, baik pemberitaan di media cetak maupun online, tak terkecuali di Indonesia sendiri.  Lantas apa sih Covid-19 ini?

Novel Corona Virus sebenarnya masih satu keluarga besar dengan virus SARS dan virus MERS yang lebih dulu hadir dan menelan jumlah korban yang bahkan jauh lebih banyak dibanding dengan Covid-19 ini. 

Virus corona ini dapat menular antara manusia ke manusia. Dengan gejala klinis yang akan muncul setelah 2-14 hari setelah terinfeksi, tetapi virus ini juga dapat menularkan ke manusia meskipun, manusia yang tertular itu belum menunjukkan gelaja terinfeksi virus.
Ditengah pandemi yang semakin mewabah. Lantas ada gak sih sumbangsih atau peran serta kita dalam menghadapi wabah ini?. 

1. Jangan panik dan jangan remehkan

media.suara.com
media.suara.com
Yang pertama jangan panik dan jangan remehkan. Kenapa? sebab dalam menghadapi Covid-19 ini selalu ada dua jenis orang, yang panik dan yang meremehkan. Tulisan ini dibuat untuk mengajak kita untuk berfikiran logis, contohnya soal panic buying.

Di tengah pandemi yang mewabah. Kebanyakan dari masyarakat mentsock bahan makanan untuk berbulan bulan sehingga persediaan di supermarket ataupun pasar menjadi langka.

Yang logis adalah cukup sedia bahan makanan untuk 2-3 hari ke depan, karena akan #dirumahaja sehingga gak repot tiap hari harus beli. Juga soal masker, masyarkat yang panik cenderung akan membeli masker berkardus kardus, sehingga terjadi kelangkaan. 

Seharunya pakai masker jika sakit dan jika keluar rumah agar tidak menularkan ke orang lain dan lebih memprioritaskan kepada yang paling membutuhkan masker seperti dokter atau perawat yang berhadapan dengan pasien.Terkadang kita hanya berfokus untuk menjaga kondisi tubuh yang prima, namun mengabaikan kondisi mental.

Saat krisis seperti ini, cobalah ingat-ingat aktivitas apa yang bisa membuat pikiran kamu lebih tenang. Respon yang terlalu berlebihan hanya akan menimbulkan masalah baru. Selain itu penting untuk mengedukasi keluarga dan masyarakat sekitar tentang covid 19 ini. 

Tidak ada gunanya bila menghadapi penyebaran virus corona dengan rasa panik yang berlebihan atau paranoid.

2. Percayai informasi yang akurat

www.liputan6.com
www.liputan6.com
Pasti kamu sudah tahu bahwa virus corona termasuk virus yang berbahaya. Untuk itu, penting untuk kamu terus menggali informasi yang akurat dan bukan hoax. 

Kumpulkan berbagai informasi terpercaya yang akan membantu kamu memperkirakan risiko yang mungkin kamu miliki. Dengan begitu, tindakan pencegahan yang bisa kamu lakukan pun tepat. Beberapa situs atau pihak berwenang yang kredibel antara lain Kementrian Kesehatan RI atau WHO (World Health Organization). Jangan mudah kena hoax.

3. Terapkan gaya hidup sehat

asset.kompas.com
asset.kompas.com
Fokus terhadap keselamatan diri kamu sendiri agar bisa meminimalisir risiko terjangkit virus tersebut. Mulai dengan menjaga sanitasi diri dengan rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol. 

Rajin membersihkan area sekitar kamu karena virus ini bisa menempel pada berbagai benda. Jaga asupan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan rutin berolahraga.

4. Ikut Mendukung Gerakan #DirumahAja

media.skyegrid.id
media.skyegrid.id
Imbauan Work From Home dari Presiden Jokowi secara resmi mengimbau pada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran virus Corona COVID-19 bisa ditekan di Indonesia. Caranya yaitu dengan mengurangi aktivitas di luar rumah. Jokowi mengimbau agar kegiatan seperti belajar, bekerja dan beribadah baiknya dilakukan di rumah.  

WFH adalah istilah yang belakangan jadi perbincangan karena disarankan pemerintah sebagai taktik social distance. Istilah WFH atau Work From Home menjadi salah satu trending di Google. Hal itu berkaitan dengan kebijakan untuk mencegah penularan virus corona di masyarakat. Artinya, karyawan atau PNS tidak perlu datang ke kantor dan bisa bekerja dari tempat tinggalnya. Dengan begitu, risiko penularan virus di masyarakat dapat berkurang. Sehingga, pandemi virus corona di seluruh dunia bisa segera berakhir. 

Itulah sumbangsih yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat awam dalam menghadapi pandemi virus corona. Penting bagi kita untuk lebih mawas diti terhadap kesehatan diri kita pribadi maupun orang lain. Hal hal kecil dan sederhana bisa kita lakukan sebagai masyarakat untuk memutus rantai penyebaran virus ini. What we can do, we do! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun