Selain itu, tingkat konversi pada media berbayar lebih rendah daripada media yang dimiliki dan diperoleh. Dengan demikian, jenis media ini hanya cocok jika tujuan kampanye pemasaran atau kampanye pemasaran Anda adalah untuk meningkatkan kesadaran merek.
Owned Media
Seperti namanya, Owned Media adalah media yang dibangun  oleh brand itu sendiri.
Dengan demikian, merek juga memiliki kontrol penuh atas konten mereka sendiri untuk pemasaran, baik di web maupun di media sosial, tanpa bantuan pihak ketiga.
Contohnya adalah pemasaran melalui website perusahaan, microsite, blog marketing, Facebook marketing, Twitter marketing, Instagram marketing, majalah perusahaan. Anda juga tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk menampilkan konten Anda di depan audiens Anda.
Jadi, kepemilikan media adalah strategi pemasaran yang cerdas karena Anda dapat memulai situs web dan blog dari hari pertama  dan mempertahankannya hingga akhir.
Owned media termasuk organic marketing, tetapi memiliki peluang untuk tumbuh dan mendapatkan momentum dari waktu ke waktu.
Earned Media
Berbeda dari dua jenis sebelumnya, Â media yang diperoleh adalah ketika pengikut Anda merespons, misalnya, retweet, suka, bagikan, dll, iklan atau konten yang Anda sajikan melalui paid media dan owned media..
Sederhananya, earned media merupakan para audiens, follower, atau customer yang menyebarkan iklan Anda sehingga mereka lah yang menjadi media suatu brand.
Jika dulu strategi word of mouth dikenal menang, namun dengan perkembangan teknologi dan maraknya media sosial, Â kini target audience atau konsumenlah yang berperan sebagai media.
Contoh: user generated content (UGC), di mana customer dapat memberikan ulasan terhadap sebuah brand secara langsung melalui media sosial. Bentuk lainnya adalah testimoni marketing, di mana customer dapat memberikan testimoni jujur setelah menggunakan produk/jasa.
Oleh karena itu, manfaat besar dari strategi ini adalah seperti iklan gratis. Bisnis Anda muncul di depan audiens tanpa perlu mengeluarkan biaya.