Mohon tunggu...
Money

Audit Siklus Perolehan dan Pembayaran

6 April 2016   22:39 Diperbarui: 6 April 2016   22:58 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AUDIT SIKLUS PENDAPATAN

 

SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan atau pembayaran dalam bentuk kas.

Kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan untuk perusahaan barang dagang adalah :

·         Penjualan Kredit

·         Penerimaan Kas

·         Penyesuaian Penjualan

 

Tujuan Audit

Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti akurat yang mencukup semua asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus pendapatan.

 

PENGGUNAAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI KLIEN UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT

Langkh utama yang harus auditor lakukan adalah memahami semua tentang bisnis dan industri klien karena hal tersebut dapat membantu auditor.

A.    Materialitas

Munculnya piutang usaha dan kas akhir serta arus kas dari operasi karena ukuran materialitas yang dijadikan total pendapatan. Akibat Transaksi penjualan kedit yang bersifat material terhadap neraca menyebabkan terjadinya piutang usaha .

B.     Risiko Inheren

Dalam menilai risiko inheren pada asersi siklus pendapatan,auditor harus mempertimbangkan faktor pervasif yang dapat mempengaruhi asersi.

 

C.     .Risiko Prosedur Analitis

Prosedur analitis merupakan cara yang efektif dari segi biaya dan mengandalkan pada pengetahuan auditor tentang bisnis dan industri klien dan juga efektif dalam mengidentifikasi masalah yang timbul ketika memberikan jasa berinali tambah di samping laporan audit. Prosedur analitis yang dapat dinilai auditor dalam siklus pendapatan mecakup :

§ Perputaran penjualan, rasio penjualan terhadap rata-rata total aktiva.

§ Kecenderungan dalam marjin kotor dibandingkan dengan kecenderungan dalam pangsa pasar.

§ Estimasi piutang usaha yang memberikan pengetahuan tentang volume penjualan perusahaan, harga, dan periode penagihan historis.

 

Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal

1.      Lingkungan pengendalian

2.      Penilaian risiko

3.      Informasi dan komunikasi

4.      Pemantauan

5.      Penilaian awal atas risiko pengendalian dan strategi audit pendahuluan.

 

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT

Dokumen dan Catatan Umum

Dokumen dan catatan umum, yang digunakan yaitu pesana pelanggan, pesanan penjualan, dokumen pengiriman, faktur penjualan, daftar harga yang di otorisai, file transaksi penjualan, jurnal penjualan, filr induk pelangan dan piutang usaha.

Fungsi-fungsi

Pemrosesan transaksi pendapatan mencakup fungsi-fungsi pendapatan berikut :

a.    Memprakarsai penjualan.

b.    Pengiriman barang dan jasa.

c.    Pencatatan penjualan.

 

 

 

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENERIMAAN KAS

Dokumen dan Catatan Umum

yaitu bukti penerimaan uang, pradaftar, lembar perhitungan kas, ikhtisar kas harian, slip deposit, yang disahkan, file transaksi penerimaan kas dan jurnal penerimaan kas.

 

Fungsi-fungsi

1. Menerima Penerimaan Kas, melalui :

a.Penerimaan melalui kasir/Over the Counter Receipts

b.Penerimaan melalui pos/Mail Receipts

2. Menyetorkan Kas Ke Bank

3. Mencatat Penerimaan Kas

Auditor biasanya akan menggunakan kombinasi dari pengajuan pertanyaan, observasi, dan inspeksi dokumen untuk mengumpulkan bukti bahwa prosedur pengendalian manual merupakan fungsi yang paling efektif.

 

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS PIUTANG USAHA

Menentukan Risiko Deteksi untuk Pengujian Rincian

Risiko pengujian rincian berhubungan terbalik dengan penilaian tingkat risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan risiko pengendalian

Prosedur Awal

Menelusuri saldo awal perode berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya merupakan prosedur awal yang penting untuk memverivikasi piutang usaha dan akun penyisihan terkait.

Prosedur Analitis

Untuk memastiksn bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan pada laporan keuangan dilakukan prosedur analitis pada tahap akhir dari penugasan.

Tujuan auditor dalam melaksanakan prosedur analitis adalah mengembangkan ekspektasi atas saldo piutang usaha, hubungan piutang usaha dengan penjualan, dan marjin kotor perusahaan. Pengujian Rincian Transaksi

Pengujian saldo juga merupakan pengujian transaksi dan transaksi pendapatan belum tertagih, yang telah termasuk dalam piutang usaha, memiliki risiko salah saji yang lebih tinggi daripada yang telah tertagih. Terdiri dari :

-Memvouching catatan piutang ke transaksi pendukung

-Melakukan pengujian pisah batas untuk penjualan dan retur penjualan

-Melakukan pengujian pisah batas atas penerimaan kas

Pengujian Rincian Saldo

Dua bidang utama dari prosedur  dalam kategori pengujian substantif untuk piutang usaha ini yaitu :

a.       Konfirmasi Piutang

Konfirmasi piutang adalah formulir yang menyajikan jumlah kewajiban debitur pada tanggal tertentu dan disertai dengan rinciannya.

Pertimbangan yang relevan dalam melakukan pengujian substantif adalah :

--Prosedur audit yang berlaku umum

-Formulir konfirmasi

-Penentuan waktu dan luas permintaan konfirmasi

-Pengendalian atas permintaan konfirmasi

-Disposisi pengecualian

-Memvouching faktur-faktur terbuka yang berisi saldo

-Mengikhtisarkan dan mengevaluasi hasil

-Aplikabilitas asersi

 

b.      Mengevaluasi Kelayakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Pengujian saldo ini meliputi :

-Penggunaan perangkat lunak

-Pengujian penentuan umur atas jumlah-jumlah yang tercantum pada kategori umum dalam neraca saldo.

-Pertimbangan bukti yang berkaitan dengan ketertagihan jumlah yang telah jatuh tempo.

-Penilaian kelayakan persentase yang digunakan untuk menghitung komponen penyisihan yang diperlukan pada setiap kategori umur dan kelayakan penyisihan secara keseluruhan.

-Pengevaluasian estimasi sebelumnya atas piutang tak tertagih dengan pengalaman berikutnya dan manfaat melihat kembali pengalaman sebelumnya.

 

JASA BERNILAI TAMBAH

Auditor dapat menetapkan tolok ukur atas kinerja perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri pada saat proses pelaksanaan.

Standar audit yang berlaku umum tidak mensyaratkan auditor untuk melakukan jasa bernilai tambah. Akan tetapi, banyak auditor dapat memahami kecenderungan industri dan mengidentifikasi dengan lebih baik dengan cara mengembangkan spesalisasi industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun