Mohon tunggu...
Money

Audit Saldo Piutang

4 April 2016   22:47 Diperbarui: 4 April 2016   23:09 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

AUDIT SALDO PIUTANG

A. Deskripsi Piutang

Piutang

Tuntutan atau klaim perusahaan kepada pihak lain dapat disebut juga sebagai piutang, karena adanya suatu transaksi baik terhadap perorangan maupun terhadap suatu badan usaha yang terjadi. Piutang timbul dari kegiatan perusahaan menjual barang atau jasa kepada perusahaan lain atau perorangan secara kredit. Piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan merupakan piutang usha

B. Prinsip Akuntansi Piutang Usaha

Piutang usaha disajikan di neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih (pada tanggal neraca).Piutang usaha disajikan dineraca sebesar jumlah bruto dikurangi dengan taksiran/ cadangan kerugian piutang tidak tertagih(CKP).

· Jika tidak dibentuk cadangan kerugian piutang tidak tertagih, maka piutang disajikan dalam jumlah neto.

Harus dicantumkan pengungkapan dineraca.

· Jika piutang usaha bersaldo material, disajikan rinciannya di neraca.

· Piutang usaha bersaldo kredit (di neraca), disajikan dalam kelompok hutang lancar.

· Piutang non usaha yg jumlahnya material, harus dipisahkan dari piutang usaha

C. Asersi Manajemen pada iutang Usaha

· Keberadaan atau keterjadian piutang usaha

· Kelengkapan piutang usaha

· Hak kepemilikan piutang usaha

· Penilaian piutang usaha

· Penyajian dan pengungkapan piutang usaha

 

D. Tujuan Audit

1.      Pengujian terinci.

Piutang usaha pada neraca saldo menurut umur cocok dengan jumlah pada file master dan jumlah total telah ditambahkan dengan tepat dan cocok dengan buku besar

2.      Keberadaan

Piutang usaha yang dicatat adalah ada

3.      Kelengkapan

Piutang usaha yang ada telah dimasukkan semuanya

4.      AkurasiPiutang usaha secara mekanis adalah akurat

5.      Klasifikasi

Piutang usaha diklasifikasikan dengan tepat

6.      Pisah batas

Piutang usaha dicatat dalam periode(pisah batas) yang sesuai.

7.      Nilai yang direalisasi

Piutang usaha dinilai dengan memadai pada nilai yang dapat direalisir

8.      Hak

Piutang usaha benar-benar sah dimiliki klien

9.      Penyajian dan Pengukapan

Penyajian dan pengungkapan piutang usaha adalah memadai

E. Program Pengujian Substantif Pada Piutang Usaha

· Prosedur audit awal piutang usaha

Mengusut saldo piutang usaha (dan CKP) yang tercantum di neraca, ke saldo akun piutang usaha di buku besar.

Menghitung kembali saldo akun piutang usaha di buku besar:

a. Saldo awal

b. Ditambah jumlah pendebitan,

c. Dikurangi jumlah pengkreditan

Mereview terhadap mutasi luar biasa pada akun piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang (CKP).

Mengusut saldo awal akun piutang usaha dan CKP (di buku besar) ke kertas kerja tahun yang lalu.

Mengusut posting pendebitan dan pengkreditan akun piutang usaha (dan akun CKP) ke jurnal.

Merekonsiliasi akun piutang usaha (di buku besar) ke buku pembantu piutang usaha.

· Prosedur analitik atas piutang usaha

Perhitungan rasio-rasio keuangan yang berkaitan dengan piutang usaha.

Rasio-rasio membantu auditor dalam:

a. Mengungkapkan Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa

b. Mengungkapkan Perubahan akuntansi

c. Mengungkapkan Perubahan usaha

d. Mengungkapkan Fkuktuasi acak

e Mengungkapkan. Salah saji

·    Pengujian Terhadap Transaksi Rinci Atas Piutang Usaha

§ Pengujian keberadaan

§ Pengujian kelengkapan

§ Pengujian hak kepemilikan

§ Pengujian penilaian

·      Pengujian Penilaian Pada Piutang Usaha

§ Melakukan evaluasi kecakupan CKP yang telah dibuat klien

§ Analisis umur piutang usaha

§ Membandingkan CKP tahun yang diaudit dengan CKP tahun sebelumnya

§ Memeriksa piutang yang kadaluarsa (dari daftar umur piutang)

·      Pengujian Keberadaan Pada Piutang Usaha

§ Melakukan konfirmasi piutang usaha.

§ Memeriksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang.

§ Memeriksa dokumen yang mendukung pencatatan penerimaan kas (dari debitur) setelah tanggal neraca.

·      Pemeriksaan Atas Penyajian Dan Pengungkapan Piutang Usaha

§  Membandingkan penyajian piutang usaha dengan PABU

§  Memeriksa klarifikasi piutang usaha

§  Pengungkapan tentang piutang usaha

F. Rasio-rasio pada Piutang Usaha

§  Rasio tingkat perputaran piutang usaha

§  Rasio piutang usaha dengan aktiva lancar

§  Rasio rate of return on sales

§  Rasio kerugian piutang usaha dengan penjualan bersih

§  Rasio kerugian piutang usaha dengan piutang usaha yang sesungguhnya tidak tertagih

G. Pengujian Terinci atas Saldo

Konfirmasi piutang usaha merupakan pengujian terinci atas piutang usaha yang paling penting. Pengujian terinci atas saldo-saldo untuk semua siklus langsung diarahkan pada akun-akun neraca, akun laporan laba rugi tidak diabaikan tetapi akan diverifikasi sebagai hasil sampingan dengan pengujian neraca.

·          Jumlahnya telah benar dan cocok dengan berkas induk dan buku besar

·          Piutang usaha yang dicatat adalah ada(keberadaan).

·          Piutang usaha yang ada telah dimasukkan semuanya(kelengkapan).

·          Piutang usaha secara mekanis adalah akurat.

Pengujian debet dan kredit ke saldo pelanggan tertentu dilakukan dengan memeriksa dokumentasi pendukung untuk pengiriman dan penerimaan kas.

· Piutang usaha diklasifikasikan dengan tepat.

· Piutang usaha dicatat dalam periode(pisah batas) yang sesuai.

· Piutang usaha dinilai dengan memadai pada nilai yang dapat direalisir.

· Piutang usaha benar-benar sah dimiliki klien.

· Penyajian dan pengungkapan piutang usaha adalah memadai (penyajian dan pengukapan).

Auditor harus mempunyai pemahaman menyeluruh atas standar akuntansi yang berlaku umum dan persyaratan penyajian dan pengungkapan untuk mengevaluasi kecukupan penyajian dan pengungkapan. Satu bagian penting dari evaluasi ialah memutuskan apakah jumlah yang material yang memerlukan pengungkapan terpisah, benar-benar telah dipisahkan dalam laporan. Sebagai bagian dari penyajian dan pengungkapan yang memadai, auditor juga diminta mengevaluasi kecukupan catatan kaki(catatan atas laporan keuangan).

H. Konfirmasi pada Piutang Usaha

Tujuan utama konfirmasi piutang usaha adalah untuk memenuhi tujuan keabsahan penilaian, dan pisah batas.

· Persyaratan AICPA

Ada dua prosedur audit yang diwajibkan oleh AICPA mengenai bahan bukti: konfirmasi piutang usaha dan pemeriksaan fisik persediaan. Persyaratan untuk konfirmasi dimodifikasi agar laporan dapat diterbitkan sekalipun piutang usaha tidak dikonfirmasi asalkan salah satu dari tiga kondisi berikut terpenuhi:

1)      piutang usaha tidak material,

2)      pertimbangan auditor akan ketidakefektifan konfirmasi karena tingkat respon tidak cukup dan tidak andal,

3)      gabungan tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian sedemikian rendah dan bahan bukti yang substantif lain dapat dikumpulkan untuk memberikan bahan bukti yang cukup.

· Keputusan kofirmasi

Jenis konfirmasi 

Jenis konfirmasi yang sering digunakan adalah:

1.    Konfirmasi positif, konfirmasi secara langsung kepada debitur apakah saldo yang dinyatakan benar atau tidak, atau meminta debitur menuliskan saldo atau melengkapai informasi lain(form konfirmasi kosong). Lebih andal tapi agak mahal.

2.    Konfirmasi negatif, hanya meminta jawaban kalau debitur tidak sepakat dengan jumlah yang dinyatakan.Lebih murah tapi kurang andal. Konfirmasi negatif dapat diterima hanya jika semua kondisi berikut terpenuhi: bersaldo akun kecil; gabungan risiko pengendalian yang ditetapkan dan risiko bawaan adalah rendah.

Saat pelaksanaan 

Agar diperoleh bahan bukti yang andal bila dikirimkan sedekat mungkin dengan tanggal neraca, yang memungkinkan auditor menguji secara langsung saldo piutang pada laporan keuangan tanpa perlu memperhitungkan transaksi yang terjadi diantara tanggal konfirmasi dan tanggal neraca. Faktor lain yang mempengaruhi adalah materialitas piutang usaha dan risiko perkara hukum bagi auditor karena kemungkinan bangkrutnya klien dan risiko sejenis.

Ukuran sampel

 konfirmasi dipengaruhi oleh beberapa faktor: salah saji yang ditolelir, risiko bawaan, risiko pengendalian, risiko deteksi yang dicapai dengan pengujian substantif lain, dan jenis konfirmasi.

I. Surat Representasi mengenai Piutang Usaha

Surat representasi mengenai piutang usaha merupakan pernyatanan dari klien bahwa tanggung jawab atas kewajaran informasiyang disajikan dalam laporan keuangan berada ditangan klien, bukan pada auditor.

Surat representasi mengenai piutang usaha berisi :

· Klaim yang sah atas piutang usaha

· Piutang tidak dijadikan jaminan hutang

· Barang yang dikondinyasi telah dipisahkan dari piutang

· Piutang yang tidak dapat ditagih telah dihapus

 · CKP cukup untuk menutup kerugian piutang tidak tertagih yang diperkiraka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun