Mohon tunggu...
Cerpen

Long Distance Relationship (LDR)

13 Mei 2015   14:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:05 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar baik pun datang kepadaku bahwa Raka akan pulang keindonesia tiga hari lagi,aku sangat senang sekali bahwa Raka akan pulang keindonesia.Aku sangat rindu padanya ingin cepat-cepat bertemu dengannya,Raka pun menghubungiku kembali danberkata 'Putri aku akan meberikanmu kejutan kamu tunggu aku dibandara jam 3 sore yaa .Tepat pukul 14.30 aku duduk di bandara ini sendiri, menanti-nanti seseorang yang telah kurindukan, sungguh aku sangat tidak sabar untuk bertemu dengannya. Waktu menunjukkan pukul 15.00 tetapi tak ada seseorang yang menghampiriku, aku mulai kecewa dengan Raka. Di sampingku, duduk seorang wanita cantik yang mengenakan dress berwarna merah dengan tubuh yang seksi itu menyapaku “hai gadis cantik.. sedang apa kau disini”. Lalu aku menjawab dengan nada halus “aku sedang menunggu seseorang” tiba-tiba ia menatapku dengan tatapan yang misterius, dan aku sangat kenal wajahnya, wajah yang sangat tidak asing bagiku, dan wanita itu memelukku sambil berbisik “KEJUTAN!!”.

lalu ia memelukku dengan erat sambil mengenakan pakaian dress merah itu, tak luput dari pandangan seorang satpam yang sedang berjaga-jaga di daerah bandara itu. Raka segera mengganti pakaiannya dan segera pergi ke rumahnya dengan menggunakan mercy pemberian dari sang ayah, aku duduk di sampingnya lalu ia mengerutkan dahi dan berkata halus kepadaku “kau terlihat begitu lelah, Putri kan kuantar kau pulang ya?” lalu aku mengangguk menandakan jawaban “ya.

Raka pun berkata kepada putri lewat sms 'Putri maafkan aku ini bukan keinginanku ini keinginan kedua orang tuaku aku akandijodohkan oleh kedua orangtuaku aku tidak bisa menolak keinginan kedua orang tuaku,aku dijodohkan dekan wanita yang tak pernah aku kenal sekali lagi maafkan aku'.

tanpa sengaja, air mata ini menetes dengan suksesnya. Aku teridam sambil meremaskan sepucuk surat itu, kakiku bergetar membacanya, tak terkendali. Namun semua ini kan kucoba untuk kulupakan semua, masa-masa indah bersamanya kini sirna sudah. Tak ada guna ku bersedih, untuk apa?… namun, perasaanku tak bisa dibohongi, AKU TERLANJUR SAYANG PADANYA!.

Krik..krikk.. malam semakin sunyi, dan hujan tak henti-hentinya turun, seketika aku merasa hangat lalu aku tesenyum, ternyata seorang pria yang dulu menjadi pangeranku kini memakaikanku sweater, ya Joko, sang mantan.
“um.. makasih Joko, ngga perlu..” lalu ia tersenyum lebar. Joko adalah salah satu mantan terindahku, aku dan dia berpacaran telah lama sejak itu, hampir 2 tahun. Namun, hubungan kami selesai ketika itu karena dia ternyata telah berpaling pada wanita lain, sahabatku sendiri, bernama Tiara. Beberapa kali Joko mengemis cinta dan meminta maaf padaku, lalu kuabaikan. Mulanya, aku melamar kerja di tempat yang agak jauh dari tempat tinggal Joko, namun apa daya, Joko mengejarku sampai disini, sampai sekarang, dan disini, di tempat kerja.
“jangan pura-pura deh, Put. Gue tau lo kedinginan disini” dengan gaya yang sok coolnya namun sikap inilah yang membuatku – dan cewek-cewek lainnya — illfeel kepada dia. “ga usah, Joko, makasih.. lagian bentar lagi juga reda ko” balasku. “hmm.. begitu yah, tapi biasanya hujan seperti ini, lama beresnya Put, yoo kuantar kau pulang ke rumah, anak cewek ga baik lho malam-malam di halte sendirian!” ia berusaha membujukku. Aku menatap wajahnya yang basah kuyup dengan tampang melas dan masih meminta-minta padaku, tepat di sampingnya motor hijau kesayangan diparkirkan disana, seolah setia menunggu dan meminta-minta untuk aku mendudukinya.

SEKIAN CERPEN dari saya semoga menarik ya kawan :-) TERIMKAKASIH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun