Mohon tunggu...
Febryan Fitto
Febryan Fitto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga Ilmu Politik

Sedang Berjuang.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Politik diatas Lapangan Hijau

27 Mei 2023   17:20 Diperbarui: 28 Juni 2023   02:11 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik Sepakbola Merajalela

Politik sepakbola merujuk pada situasi di mana kepentingan politik mempengaruhi dunia sepakbola. Hal ini dapat mencakup intervensi pemerintah dalam pengelolaan asosiasi sepakbola, korupsi di dalam federasi sepakbola, pengaruh politik dalam pemilihan tuan rumah turnamen, dan bentuk-bentuk lainnya di mana politik dan sepakbola saling terkait. Politik sepakbola dapat memiliki dampak negatif pada integritas olahraga ini. Misalnya, intervensi politik dalam asosiasi sepakbola dapat mengarah pada keputusan yang tidak adil atau penyalahgunaan kekuasaan. Korupsi di dalam federasi sepakbola dapat merusak kepercayaan publik dan mencoreng citra olahraga ini. Contoh yang cukup terkenal dari politik sepakbola adalah skandal FIFA pada tahun 2015. Beberapa pejabat FIFA terungkap menerima suap dan melakukan korupsi terkait dengan hak penyiaran, sponsor, dan proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia. Skandal ini mengguncang dunia sepakbola dan menyebabkan banyak perubahan di dalam FIFA. Pengaruh politik juga dapat terlihat dalam pemilihan tuan rumah turnamen besar seperti Piala Dunia. Negara-negara sering kali menggunakan politik dan diplomasi untuk memperoleh suara dari anggota FIFA dalam proses pemilihan. Hal ini dapat menyebabkan keputusan yang kontroversial dan meninggalkan kesan bahwa pemilihan tuan rumah tidak selalu berdasarkan pertimbangan olahraga semata. Dalam beberapa kasus, politik sepakbola juga dapat menciptakan ketegangan antara negara atau kelompok masyarakat. Pertandingan sepakbola sering kali menjadi arena di mana persaingan politik mencuat. Contohnya adalah pertandingan antara negara-negara yang memiliki sejarah politik yang rumit atau konflik teritorial. Hasil pertandingan atau perilaku pendukung dapat memicu ketegangan politik lebih lanjut di luar lapangan.

Untuk menjaga integritas sepakbola, penting bagi pemerintah dan asosiasi sepakbola untuk memisahkan politik dan olahraga dengan jelas. Prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan aturan yang jelas harus ditegakkan untuk melindungi integritas olahraga ini. Organisasi sepakbola internasional, seperti FIFA, juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga netralitas dan integritas dalam proses pengambilan keputusan mereka. Politik dan Sepakbola memang tidak boleh dicampuradukan karena bisa menimbulkan beberapa masalah yang sangat merugikan beberapa pihak terutama pemain sepakbola yang mencukupi kebutuhan sehari-hari malah dijadikan bahan aturan politik yang begitu kompleks.bahkan akhir-akhir ini ramainya berita di jagad dunia sepakbola Indonesia tentang batalnya tuan rumah piala dunia U-20 yang diakibatkan pernyataan beberapa anggota partai politik yang mengakibatkan salah suatu kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20 di Indonesia. Sudah banyak sekali kasus politik yang merajalela di Indonesia terutama PSSI yang selalu disorot oleh penggemar sepakbola,yang sering menjadikan jabatan ketum sebagai batu loncatan jabatan yang lebioh tinggi yaitu gubernur ataupun presiden. Kasus belakangan terjadi ini akan menjadi bahan evaluasi ketua PSSI yang sekarang agar sepakbola Indonesia lebih baik dan terstruktur.Namun jika tetap terjadi sebuah pengaturan skor dalam pagelaran liga 1 di Indonesia yang masih sampai sekarang dikenal dengan sepakbola gajah,pengaturan skor yang dilakukan oleh pihak tertentu yang sangat nakal sekali.

Sepakbola Indonesia Yang Diatur Oleh Sistem

Sepakbola menjadi olahraga yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan menjadi olahraga favorit bagi para pecinta sepakbola serta supporter bola zaman sekarang pun sangat mencintai klub daerah masing-masing. Sepakbola sudah banyak sekali diatur oleh system bahkan pelaksanaan Liga 1 Indonesia pun sudah banyak dilakukannya oknum-oknum pengacau yang kita sebut dengan sepakbola gajah atau pengaturan skor pada pelaksanaan liga 1 tersebut demi kepentingan pribadi salah satu penguasa birokrat. Sepakbola sudah diatur oleh system yang terselubung ke dalam system bahkan presiden salah satu klub di Indonesia pun pernah membayar wasit untuk memenangkan pertandingan pada saat itu juga,bisa disimpulkan bahwasanya sepakbola Indonesia sudah sangat kotor sekali. Pemerintah Indonesia juga memiliki peran dalam pengaturan sepakbola. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) adalah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mendukung pengembangan olahraga di Indonesia, termasuk sepakbola. Mereka bekerja sama dengan PSSI dan asosiasi sepakbola untuk mengatur kebijakan, mendukung pembangunan infrastruktur, dan mengawasi program-program pembinaan sepakbola di tingkat nasional. 

Dalam dunia persepakbolaan Indonesia, terdapat beberapa ancaman politik praktis yang dapat menghambat perkembangan dan kemajuan olahraga ini.Bahkan menghambat beberapa bidang kemajuan yang akan diusung oleh PSSI. Berikut ini adalah contoh ancaman politik praktis yang umum:

1. Intervensi politik:

Salah satu ancaman terbesar adalah campur tangan politik dalam penyelenggaraan dan pengelolaan sepak bola. Partai politik sering mencoba menggunakan olahraga untuk tujuan politik mereka sendiri, seperti mempengaruhi pemilihan resmi asosiasi sepak bola atau sebagai alat klub sepak bola untuk mendapatkan dukungan politik. Gangguan tersebut dapat mengganggu integritas kompetisi dan menghambat perkembangan sepakbola Indonesia.Intervensi politik dalam sepak bola berarti intervensi partai politik dalam penyelenggaraan dan pengelolaan olahraga ini. Campur tangan semacam itu dapat memengaruhi banyak aspek dunia sepak bola, termasuk pemilihan pengurus serikat, manajemen klub, keputusan teknis, dan bahkan hasil pertandingan. Berikut adalah beberapa bentuk umum campur tangan politik dalam sepak bola:

Dampak pada keputusan teknis: Partai politik juga bisa mencoba memengaruhi keputusan teknis dalam sepak bola, seperti pemilihan pelatih, komposisi timnas, atau keputusan wasit. Tujuan dari gangguan jenis ini bisa untuk memanipulasi hasil pertandingan atau untuk mendapatkan keuntungan politik dari kinerja tim atau klub tertentu.Terutama yang paling fatal adalah mempengaruhi wasit dengan cara memesan wasit sebelum pertandingan lalu mempolitisasi wasit tersebut agar nurut dengan perintah.

Penyalahgunaan dana dan sumber daya: Intervensi politik dalam sepak bola juga dapat melibatkan pengelolaan keuangan dan sumber daya. Partai politik dapat menggunakan dana publik atau negara untuk membiayai klub sepak bola atau memperoleh keuntungan finansial pribadi melalui korupsi dan nepotisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun