Mohon tunggu...
Febryana Rizka
Febryana Rizka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menggemari film dan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan P2L Guna Ketahanan Pangan di Desa Wonokerso

28 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 28 Juli 2023   19:03 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wonokerso, 25 Juli 2023 - Tim Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (MMD-UB) 2023 kelompok 161 menginisiasi program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Desa Wonokerso, tepatnya di RT 18 RW 4 Dusun Segenggeng. Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan upaya untuk meningkatkan ketersediaan dan ketahanan pangan rumah tangga sesuai kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman. 

Kegiatan P2L dilakukan sebagai bentuk pemberdayaan kelompok masyarakat atau Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan pemanfaatan lahan sekitar rumah untuk budidaya berbagai jenis tanaman melalui kebun bibit, demplot, dan pekarangan anggota. Kegiatan ini mengusung tema "Agroteknologi untuk Mendukung SDG 12: Responsible Production and Consumption".

Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi mengenai P2L secara umum dan Manajemen Produksi dan Operasi. Peserta sosialisasi terdiri dari masyarakat Dusun Segenggeng RT 18 dan turut dihadiri oleh tamu undangan diantaranya Kepala Desa bersama perangkat, Ketua RT, Bintara Pembina Desa (BABINSA), dan Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 161. Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan ini karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan terjaganya ketahanan pangan di RT 18. 

Program P2L juga didukung penuh oleh pemerintah desa karena sejalan dengan program yang telah ditetapkan desa. Pada saat penyampaian materi, juga ditampilkan contoh penerapan P2L yang telah dilakukan oleh beberapa rumah warga, yaitu adanya budidaya ikan lele, perkebunan jeruk dan mangga.  

Proses Pembuatan Rak (Atas) dan Pot Ramah Lingkungan dari Sabut Kelapa (Bawah) - Dokumentasi pribadi- 
Proses Pembuatan Rak (Atas) dan Pot Ramah Lingkungan dari Sabut Kelapa (Bawah) - Dokumentasi pribadi- 

Selanjutnya dilakukan demonstrasi pembuatan P2L, yaitu rak dari bambu serta pot yang terbuat dari sabut kelapa sebagai desain kemasan ramah lingkungan dan botol bekas sebagai pengelolaan limbah sampah plastik. 

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari sosialisasi yang dikemas melalui acara kerja bakti, sehingga peserta yang datang berasal dari berbagai kalangan. 

Tim MMD-UB Kelompok 161 telah menyiapkan tiga jenis bibit tanaman, yaitu tanaman tomat, cabe, dan selada. Pada media pot sabut kelapa ditanami tanaman cabe dan tomat, sedangkan tanaman selada ditanam di botol bekas dan masing-masing media diisi dengan tanah kompos. 

Tim MMD UB 2023 Berfoto Bersama Warga dan Hasil Demonstrasinya - Dokumentasi pribadi- 
Tim MMD UB 2023 Berfoto Bersama Warga dan Hasil Demonstrasinya - Dokumentasi pribadi- 

Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Desa Wonokerso menghasilkan 40 pot yang terdiri dari 20 pot dari sabut kelapa dengan bibit tomat serta cabai dan 20 pot dari botol bekas yang dihias dengan bibit selada. Pot tersebut disusun pada rak bambu dan penempatan rak diletakkan di sepanjang jalan RT 18 sebagai program inovasi berkelanjutan yang dikembangkan oleh warga.

Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dilakukan dalam rangka mendukung ketahanan pangan di wilayah setempat. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pemasukan desa melalui penjualan hasil panen tanaman tersebut. Selain itu, hasil panen juga diperuntukkan sebagai upaya pemerataan kebutuhan pangan bagi warga yang kurang mampu di Desa Wonokerso.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun