Mohon tunggu...
Febryana Maharani
Febryana Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

konten favorit mengenai olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Mahasiswa KKN UNNES Berpartisipasi di desa Glantengan,Kabupaten Kudus, Menggelar Acara Buka Luwur Makam Mbah Kyai Nganten dan Mbah Kyai Khidlir

14 Agustus 2024   23:09 Diperbarui: 15 Agustus 2024   23:41 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mahasiswa KKN UNNES membersamai  warga Desa Glantengan menggelar acara Buka Luwur dan Haul Makam Mbah Kyai Nganten dan Mbah Kyai Khidlir. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang jasa para leluhur, tetapi juga menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi antar generasi. Melalui partisipasi aktif mahasiswa, diharapkan tradisi luhur ini dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas."

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) bersama warga Desa Glantengan, Kabupaten Kudus, baru-baru ini menggelar acara Buka Luwur dan Haul di makam Mbah Kyai Nganten dan Mbah Kyai Khidlir. Acara yang berlangsung pada tanggal 28 Juli 2024 dan 1 Agustus 2024 ini berhasil menarik perhatian banyak pihak, baik dari kalangan masyarakat setempat maupun luar daerah.

Kedua kyai ini berdakwah di Glantengan hingga akhir hayat mereka. Mbah Kyai Khidlir dimakamkan di belakang musholla Al-Khidlir, dukuh Glantengan RT 03 RW II Glantengan, Kota Kudus, dengan peringatan haul yang diadakan setiap tanggal 27 Muharram.

Sementara itu, Mbah Kyai Nganten dimakamkan di depan masjid Al-Falah, dukuh Ngantenan RT 02 RW II Glantengan, Kota Kudus. K.H. Abdul Fatah dijuluki Ngantenan karena wafat bersamaan dengan istrinya. Haul Mbah Kyai Nganten diperingati setiap tanggal 23 Muharram.

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Pada tahun 1446 H ini, Haul dan Buka Luwur Makam kedua ulama pendiri Desa Glantengan akan diadakan dengan acara pengajian umum seperti tahun-tahun sebelumnya. Haul dan Buka Luwur Mbah Kyai Nganten telah berlangsung pada Malam Senin Pahing, 28 Juli 2024, di Makam Mbah Kyai Nganten dengan Mauidhoh Khasanah yang disampaikan oleh KH. Aniq Muhammad Makki, B.Sc, MA. Serta Pembaca Maulid oleh Habib Ridho bin Husein bin Yahya.

Sementara itu, Haul dan Buka Luwur Makam Mbah Kyai Khidlir telah berlangsung pada Malam Jumuah Legi, 1 Agustus 2024, mulai ba’da isya di Area Makam Mbah Kyai Khidlir dengan Mauidhoh Khasanah oleh KH. Wahyuddin Islam, Spd. Bersama Qori’ Muda Kudus Ustadz Tajul Wafa.

Di Desa Glantengan ini, terdapat tradisi saat peringatan haul para kyai pendiri desa. Makanan yang disajikan pada acara haul tersebut dibungkus dengan daun jati. Hidangan ini berisi nasi dan daging kerbau, yang merupakan simbol dari kearifan lokal dan warisan budaya yang terus dilestarikan oleh masyarakat setempat yang dilakukan saat siang hari sebelum malamnya dilakukan kegiatan buka luwur. Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari perayaan religius, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan cara menjaga nilai-nilai kebersamaan serta gotong royong di desa. Mahasiswa KKN dan warga desa turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, membantu persiapan dan pelaksanaan acara haul, menunjukkan kekompakan dan semangat gotong royong yang tinggi di kalangan masyarakat.

Mahasiswa KKN UNNES turut serta dalam menjaga tradisi leluhur di Desa Glantengan, Kudus. Acara Buka Luwur dan Haul Makam Mbah Kyai Nganten dan Mbah Kyai Khidlir yang digelar bersama warga setempat menjadi bukti nyata sinergi antara generasi muda dan masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya sekadar peringatan tahunan, tetapi juga menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya Jawa. Melalui partisipasi aktif mahasiswa KKN UNNES, diharapkan tradisi ini dapat terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang.

Ketua kelompok KKN UNNES, Avril Salmania, mengungkapkan bahwa keterlibatan mereka dalam acara ini merupakan bagian dari program kerja yang bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat serta memperkenalkan mereka pada tradisi-tradisi lokal. “Kami sangat berterima kasih atas sambutan dan kerjasama warga Desa Glantengan. Melalui acara ini, kami belajar banyak tentang nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang ada di desa ini,” ujarnya.

Persiapan acara dimulai beberapa minggu sebelumnya dengan gotong royong membersihkan area makam, pemasangan tenda, serta dekorasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Para mahasiswa KKN bekerja sama dengan warga dalam semua tahapan persiapan, mulai dari mengumpulkan bahan-bahan hingga mendirikan tenda dan menghias lokasi acara.

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Salah satu warga Desa Glantengan, Bapak Anwar, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya terhadap kontribusi mahasiswa KKN. “Kami sangat senang dengan kehadiran adik-adik mahasiswa. Mereka sangat membantu dalam persiapan dan pelaksanaan acara ini. Semoga kerjasama yang baik ini dapat terus terjalin di masa yang akan datang,” tuturnya.

Acara Buka Luwur dan Haul ini juga mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Kepala Desa Glantengan, Ibu Anna Mariyati, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UNNES dalam melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan masyarakat. “Partisipasi mahasiswa KKN dalam acara ini sangat positif. Mereka membantu menggerakkan masyarakat dan memperkuat ikatan sosial di desa kami. Semoga kegiatan seperti ini dapat menjadi contoh bagi generasi muda lainnya,” kata Joko Santoso.

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Pengabdian masyarakat tidak hanya sebatas teori, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Mahasiswa KKN UNNES membuktikan hal tersebut dengan ikut serta dalam acara Buka Luwur dan Haul Makam di Desa Glantengan. Kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari masyarakat, memahami nilai-nilai lokal, serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat tumbuh menjadi generasi yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan siap menghadapi tantangan zaman.

Acara Buka Luwur dan Haul Makam Mbah Kyai Nganten dan Mbah Kyai Khidlir di Desa Glantengan menjadi momen sakral bagi masyarakat setempat. Kegiatan ini tidak hanya memiliki makna budaya, tetapi juga mengandung nilai-nilai keagamaan yang mendalam. Partisipasi mahasiswa KKN UNNES dalam acara ini menunjukkan pentingnya menjaga harmoni antara agama dan budaya. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan nilai-nilai keagamaan dapat terus tertanam dalam kehidupan masyarakat dan menjadi sumber inspirasi bagi semua.

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Dengan suksesnya acara Buka Luwur dan Haul ini, diharapkan kerjasama antara mahasiswa KKN UNNES dan warga Desa Glantengan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tradisi yang dilestarikan dan semangat gotong royong yang terjalin menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat mampu menciptakan harmoni dan kemajuan bersama.

Acara ini bukan hanya sekadar peringatan religius, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat nilai-nilai kebudayaan yang ada di Desa Glantengan. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam melaksanakan kegiatan serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun