Mohon tunggu...
Febry S. L.
Febry S. L. Mohon Tunggu... -

Judge me. :)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Negara Keluarkan Rp 75 Miliar Demi Rengekan Seorang Anak yang Ingin Balap F1

12 Februari 2016   10:43 Diperbarui: 12 Februari 2016   10:48 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini media dan jejaring sosial ramai memperbincangkan tentang kisah seorang pembalap muda yang konon katanya sedang berjuang mati-matian masuk ke ajang balap jet darat paling bergengsi di muka bumi.


Di salah satu media online, dana yang dibutuhkan untuk seorang pembalap masuk ke kokpit mobil Formula 1 (itu pun bukan tim sekaliber Ferrari atau McLaren) mencapai Rp. 250 miliar dan belum ada jaminan untuk menjadi juara (atau setidaknya masuk garis finish). Namun, tekad sudah bulat. Demi sebuah gengsi untuk mencantumkan nama di sebuah ajang Formula 1, tindakan 'mengemis' sana-sini dilakukan. Bahkan, sebuah perusahaan BUMN rela merogoh koceknya sampai Rp. 75 miliar untuk satu orang atlet!


Angka tersebut mencengangkan tentunya. Jika dihitung, maka angka tersebut bisa membangun sebuah Gedung Olah Raga lengkap dengan fasilitas di dalamnya. Atau uang tersebut bisa membangun sekolah atlet atau setidaknya membiayai anak-anak remaja Indonesia untuk dididik menjadi atlet. Di mana saat ini masih banyak anak Indonesia yang tidak tersalurkan bakat olahraganya karena kurangnya dana atau tidak ada fasilitas pendukungnya.


Setumpuk uang Rp. 75 miliar juga bisa membiayai 7.500 bulan (atau 625 tahun) gaji seorang atlet yang berpenghasilan Rp. 10 juta/bulan.

Merengek karena obsesi, lalu kemudian Pemerintah malah berfokus pada satu orang yang belum tentu berprestasi di ajang Formula 1, tentunya sebuah tindakan yang salah. Ada puluhan cabang olah raga yang membutuhkan bantuan dana untuk sekedar bertahan dan berhasil dalam sebuah ajang olah raga sekaliber nasional sekali pun.

Jadi, lebih baik si anak perengek berpikir lagi untuk memenuhi hasrat tampil untuk balapan di Formula 1. Berprestasi tidak perlu hanya di sebuah ajang bergengsi. Mengharumkan nama bangsa tidak juga harus menguras uang negara. Contohlah atlet kebanggaan kita lainnya yang berhasil mengharumkan nama bangsa dengan setangkai raket bulutangkis atau sepasang sarung tinju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun