Mohon tunggu...
Febroni Purba
Febroni Purba Mohon Tunggu... Konsultan - Bergiat di konservasi ayam asli Indonesia

Nama saya, Febroni Purba. Lahir, di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Menempuh pendidikan SD hingga SMA di Kota Medan. Melanjutkan kuliah ke jurusan ilmu Peternakan Universitas Andalas. Kini sedang menempuh pendidikan jurusan Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Pernah menjadi jurnalis di majalah Poultry Indonesia selama tiga tahun. Majalah yang berdiri sejak tahun 1970 ini fokus pada isu-isu ekonomi, bisnis, dan teknik perunggasan. Di sana ia berkenalan dengan banyak orang, mengakses beragam informasi seputar perunggasan Tanah Air dan internasional. Samapai kini ia masih rajin menulis, wawancara dan memotret serta berinteraksi dengan banyak pihak di bidang peternakan. Saat ini dia bergabung di salah satu pusat konservasi dan pembibitan peternakan terpadu ayam asli Indonesia. Dia begitu jatuh cinta pada plasma nutfah ayam asli Indonesia. Penulis bisa dihubungi via surel febronipoultry@gmail.com. atau FB: Febroni Purba dan Instagram: febronipurba. (*) Share this:

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menyiasati Uang Bulanan yang Pas-pasan

30 September 2012   19:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:26 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai mahasiswa yang masih ditanggung (baca: dibiayai) oleh orang tua, mengatur keuangan sudah menjadi kebiasaan saya. Pemasukan tiap bulan harus bisa digunakan dengan sebaik mungkin. Sebab kalau tidak, risikonya harus menanggung sampai bulan berikutnya karena uang bulanan yang pas-pasan.

Pengalaman ini sangat berguna bagi saya, sering gagal namun tidak berhenti mencoba lagi. Untuk itu tips sederhana ini ingin saya bagikan. Saya dikirim oleh orang tua tiap bulan dengan nominal antara Rp 1.000.000 - Rp1.200.000. Dengan rincian: kebutuhan makan, membeli buku, perlengkapan kuliah, servis motor, uang saku, perlengkapan pribadi, dll. Di semester awal kuliah saya sering lalai, pengeluaran malah lebih besar dari pemasukan. Inilah yang harus dihindari.

Nah, bagaimana menyiasatinya? Seiring berjalan waktu, berikut beberapa hal pengalaman yang saya lakukan. Pertama, perhatikan dengan baik kekuatan kita. Pemasukan berarti kekuatan. Pemasukan harus disesuaikan dengan pengeluaran. Jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Usahakan menggunakan uang seperlunya saja. Kedua, buatlah rincian keperluan tiap bulan. Hal ini yang sering disepelekan oleh mahasiswa. Rincian tersebut sangat berguna dalam membuat catatan pengeluaran sehingga bisa dijadikan evaluasi untuk bulan berikutnya.

Ketiga, hemat. Hemat bukan berarti pelit. Gunakan uang sesuai kebutuhan bukan keinginan. Perlu diingat, godaan mahasiswa adalah suka membeli sesuai keinginan bukan kebutuhan. Sehinga ketika unag kita berlebih bisa ditabung.

Keempat, bijak mencari peluang. Maksudnya adalah bagaimana kita menggunakan prinsip bertahan hidup (survival). Ada pepatah mengatakan “kalau tidak bekerja, berarti tidak makan.” Artinya, manfaatkan waktu untuk mencari uang. Saya memanfaatkan waktu luang dengan menulis dan mengirim ke media masa. Dengan menulis, saya mendapat honor yang lumayan dari media masa. Hal ini saya lakukan untuk “bertahan hidup”. Banyak hal yang bisa kita lakukan asal ada kemauan dan kerja keras.

Kelima, jangan lupa memberi. Saya tidak lupa untuk menyisihkan uang saya untuk persepuluhan tiap bulan (sebuah ritual dalam agama yang saya anut). Hal ini adalah bentuk ucapan syukur bahwa semua yang kita miliki adalah milik Tuhan. Kemudian juga biasakan untuk memberi sesuatu untuk orang lain dengan menggunakan uang kita sendiri. Misalnya ketika ada teman kita yang sedang berduka atau membutuhkan bantuan. Ada kepuasan tersendiri ketika kita berbagi. Dengan begitu kita menjadi orang yang dapat mengelola dengan baik apa yang sudah kita miliki. Uang bulanan pas-pasan tidak menjadi kendala asal kita bijak mengelolanya. Semoga kelima tips ini bermanfaat untuk orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun