Dalam rangka meningkatkan kapasitas, kualitas dan kompetensi para guru di lingkungan kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pasuruan, Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya menyelenggarakan  Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) secara serentak di 7 Kab/Ko se-Jatim. Dalam sambutan pada pembukaan Pelatihan Metodologi Pembelajaran Kepala BDK Surabaya Dr, Japar, M.Pd melalui zoom meeting  menyampaikan bahwa pembangunan SDM yang berkualitas akan dapat mewujudkan masyarakat maju berdaulat  dan mandiri. Salah satu komponen penting dari SDM tersebut adalah guru, maka guru menjadi perhatian penting dari pemerintah.Â
Menurut Kepala BDK Surabaya yang juga pernah menjabat sebagai Kepala BDK Bali dan Semarang ini, pemerintah menginginkan agar  kualitas guru semakin bagus. Untuk itu, diharapkan guru mempunyai kompetensi seperti yang dipersyaratkan. Paling tidak guru harus  memenuhi 4 standar kompetensi, yaitu kompetensi profesional, pedagogik, sosial dan kepribadian. Diharapkan guru bersifat profesional, yaitu memahami materi yang diajarkan.  "Jika Bapak Ibu guru tidak menguasai materi yang diajarkan, maka  guru kehilangan wibawanya," ungkapannya. Â
Kegiatan pelatihan kali ini diselenggarakan pola Blended artinya penyelenggaraannya dilakukan dengan cara daring (e-learning) dan tatap muka yang secara serentak dibuka/ dimulai tanggal 8 Maret 2023 se-Jawa timur sebanyak 9 angkatan  termasuk diantaranya di Kementerian Agama Kota Pasuruan " Pelatihan Metode Pembelajaran bagi guru MI (Negeri maupun swasta).Â
Pelatihan digelar selama tujuh hari dimulai dari tanggal 8, 9, 10 Maret 2023 secara daring (Online) dan 14 s.d. 17 Maret 2023 dilaksanakan secara Offline (Tatap muka) di aula Kantor Kemenag Kota Pasuruan. Dalam kesempatan itu Kepala Kantor  Kementerian Agama Kota Pasuruan Bapak H. Mohammad Muhlisin Mufa, S.Ag, M. Pd.I diminta juga sebagai Nara Sumber dengan materi Pembangunan di Bidang Agama. disamping juga 2 Widyaiswara (WI) sebagai pemateri dari BDK Surabaya, yaitu Zainul Arief, S.Pd.,M.H. dan Moh. Miftahusiroyuddin, S.Ag, M.M.
Menurut Arief, Widyaiswara yang sudah bekerja di BDK Surabaya sejak tahun 2003 ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa banyak perubahan terhadap pola pendidikan terutama di Indonesia, sehingga para tenaga pendidik harus berupaya secara maksimal untuk mengimplementasikan metodologi pembelajaran yang tepat kepada para peserta didik. Pelatihan dapat diartikan sebagai proses terencana untuk memodifikasi sikap atau perilaku, pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman belajar. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan tiga (3) kompetensi tersebut, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pengaplikasian metodologi pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Diadakannya pelatihan ini guna membantu meningkatkan kompetensi maupun kreativitas guru (peserta) Â dalam penerapan Metodologi Pembelajaran khususnya "Kurikulum Merdeka" sehingga anak didik lebih bisa memahami akan pelajaran yang tersampaikan oleh gurunya ketika nantinya kembali pada lembaga pendidikan/ madrasahnya masing-masing. "Maka dari itu, penting bagi kita semua untuk belajar dan mengasah skill yang kita punya sehingga menjadi guru yang maju dan berkembang", tegas Arief.
Suasana pelatihan yang menarik merupakan keahlian Widyaiswara dalam penyampaian materinya sehingga terlihat peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan terbukti dengan semangatnya peserta dalam belajar. Â
Pada materi berikutnya yang diberikan oleh Miftah, panggilan akrab dari Moh. Miftahusiroyuddin, beliau memberikan materi terkait bagaimana menyusun perencanaan pembelajaran pada kurikulum merdeka. Â Peserta dijelaskan cara membuat modul ajar sekaligus praktek membuat modul ajar sesuai bidang studi masing-masing.