tidur seharusnya membuat badan kita terasa lebih segar. Namun, bagi sebagian orang justru merasa lelah, tidak berenergi, malas dan uring-uringan, walaupun mereka sudah tidur berjam-jam. Fenomena ini bisa mengganggu produktivitas kita, karena rata-rata manusia tidur untuk mengembalikan energi mereka supaya bisa beraktivitas lagi. Sebenarnya apa sih yang membuat kita merasa lelah setelah bangun tidur?, bisa jadi kamu mengalami sleep inertia.Â
BangunKondisi lelah saat bangun tidur sering kali dikaitkan dengan sleep inertia. Sleep inertia adalah kondisi transisi yang dialami seseorang saat bangun tidur, dimana mereka merasa bingung, grogi, lelah, maupun disorientasi. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang terbangun dari tidur, tapi belum sepenuhnya terjaga. Kondisi tersebut membuat kita merasa pusing, rasa ingin tidur lagi ,dan rasa kewaspadaan yang rendah.
Durasi dan Penyebab Sleep Inertia
Sleep inertia biasanya berlangsung dalam hitungan menit dengan rentang waktu 5-30 menit setelah bangun tidur. Namun tak jarang juga kondisi ini bertahan hingga beberapa jam  pada individu yang mengalami kurang tidur. Hingga saat ini belum diketahui dengan pasti penyebab sleep inertia, namun terdapat beberapa faktor yang bisa memicu sleep inertia antara lain:Â
Tahapan Tidur
Tidur terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu non-REM, deep sleep, dan REM (rapid eye movement). Seberapa parah kita mengalami sleep inertia bisa dilihat dari tahapan tidur yang kita alami, jika kita berada di tahap REM kemungkinan besar durasi sleep inertia juga akan lama. Karena pada saat REM kondisi otak belum siap sepenuhnya.Â
Kualitas Tidur
Tidur yang tidak berkualitas juga menjadi faktor kita mengalami sleep inertia. Misalnya tidur kita terganggu dengan suara dengkuran atau bising dan menyebabkan kita terbangun beberapa kali saat tidur. Hal tersebut juga bisa menjadi pemicu sleep inertia dan tubuh kita membutuhkan waktu untuk kembali ke posisi terjaga.Â
Durasi Tidur
Meskipun kita merasa bahwa tidur kita cukup lama, namun jika tidak sesuai dengan durasi tidur untuk memenuhi kebutuhan tubuh selama (7-9 jam untuk orang dewasa), hal tersebut bisa membuat kita kelelahan saat terbangun dan membuat kita lebih beresiko terkena sleep inertia.Â
Faktor Lingkungan
Suara bising, suhu kamar yang kurang nyaman, pencahayaan yang berlebihan, kondisi kamar yang berantakan dapat memicu sleep inertia karena kita merasa kurang nyaman dan membuat badan kita lelah saat bangun.Â
Gaya Hidup dan Stres
Terlalu banyak mengkonsumsi kafein atau kondisi stress yang tinggi sangat berpengaruh pada kemampuan tidur seseorang. Saat kita merasa stress hal tersebut bisa memicu hormon kortisol yang bisa mengganggu siklus tidur kita.Â
Dampak dari Kondisi Lelah Saat Bangun Tidur
Jika kita terlalu sering bangun dalam keadaan lelah, hal tersebut akan berdampak dan menyebabkan kondisi:Â
Kesulitan untuk berkonsentrasi dan mengambil keputusan
Menurunnya produktivitas karena kondisi tubuh kita kelelahan
Rentan terkena penyakitÂ
Memicu stres, kecemasan, dan depresi.Â
Cara Mengatasi Sleep Inertia
Meskipun sleep inertia bukanlah hal yang berbahaya, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek dari sleep inertia antara lain:
Tingkatkan kualitas tidur dan menjaga pola tidurÂ
Minum air sebelum tidur dan sesudah bangun tidur bisa membantu menghindari dan meningkatkan metabolisme tubuh.Â
Mengkonsumsi kafein secukupnya
Melakukan aktivitas fisik ringan seperti stretching atau joggingÂ
Melakukan rutinitas pagi yang menyenangkan seperti mendengarkan musik supaya kita merasa lebih enjoy.Â
KesimpulanÂ
Merasa lelah setelah bangu tidur merupakan hal yang wajar dan banyak banyak dialami oleh individu lainnya. Dengan memahami penyebab dan menerapkan beberapa cara sederhana, hal tersebut bisa meminimalisir efek kelelahan setelah bangun tidur dan bisa membuat kita lebih segar dan bertenaga. Perlu diingat bahwa kualitas tidur sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik kita. Dengan menerapkan langkah-langkah kecil namun efektif ini, semoga bisa mengatasi rasa lelah saat bangun tetapi juga meningkatkan kualitas hidup. Selamat mencoba dan semangat!
Referensi
Arifin, Z. (2020, April). Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa Keperawatan UMP. https://ojs.fdk.ac.id/index.php/humancare/article/view/797/pdf
Peters, B. (2023, July 1). Sleep Inertia: Symptoms, Causes, and More. Verywell Health. Retrieved November 28, 2024, from https://www.verywellhealth.com/how-does-sleep-inertia-make-it-hard-to-wake-up-3014826
UMSurabaya. (2023, September 26). Sering Capek Setelah Bagun Tidur, Dosen UM Surabaya Sarankan Hal Ini. https://www.um-surabaya.ac.id/article/sering-capek-setelah-bagun-tidur-dosen-um-surabaya-sarankan-hal-ini
Wulandari, S., & Pranata, R. . (2024). Deskripsi Kualitas Tidur dan Pengaruhnya terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 10(1), 101-108. https://doi.org/10.59672/jpkr.v10i1.3414
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H