Mohon tunggu...
Febriyan Lukito
Febriyan Lukito Mohon Tunggu... Freelancer - An Ordinary Life in Extraordinary World

Seorang blogger Indonesia yang mulai jatuh cinta pada dunia blogging dua tahun terakhir. Dan kemudian jatuh cinta lagi pada dunia digital marketing yang kompleks. Hanya berusaha sharing, caring dan inspiring others melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Man Who Can't Be Moved

24 November 2011   00:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:17 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Berikan aku senyummu dan aku akan pergi dengan tenang.'

Aku melihat Angel tersenyum. Dan ... Aku pun menghembuskan nafas terakhirku.

Flashback - Angel POV:

'Duit!!! Mana duit!!!!' Teriak dua orang preman di hadapan kami sembari menodongkan sebuah pisau tajam. Aku dan Michael baru saja selesai berkeliling kota dan menikmati keindahan malamnya kota ini.

Aku berteriak karena kaget. Aku tak pernah menyangka mengalami adegan yang sering aku lihat di film-film.

Karena teriakanku itu, preman yang memegang pisau itu bergerak mendekatiku dan mengarahkan pisau itu ke diriku. Aku diam.... Tak dapat bergerak..... Kaku... Aku tahu aku harus segera menghindar tapi ....

Saat itulah aku melihat sesosok bayangan maju di depanku dan ... Next thing I know ... Michael telah tersungkur di hadapanku dengan memegang perutnya yang bersimbah darah. Preman-preman itu kabur melihat Michael jatuh dengan pisau di perutnya itu.

Aku...

'Jangan menangis my angel. Let me be. I'll be the happiest and luckiest man now. Met you and ....' Aku mendengar dia berkata. Aku pun bersimpuh di sisinya dan merengkuhnya dalam pelukanku.

'Dan... Dapat memberikan hidupku untukmu..

Berikan aku senyummu dan aku akan pergi dengan tenang.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun