Mohon tunggu...
Febriyani Rahayu
Febriyani Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - SMA Negeri 20 Bandung

Saya memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Siap Penanggulangan Bencana Sebelum Sungai Citarum Meluap Kembali!

18 Mei 2023   16:56 Diperbarui: 18 Mei 2023   17:12 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.bisnis-cdn.com/thumb/photos/2020/03/16/142102/antarafoto-target-pemulihan-sungai-citarum-160320-rai-6.jpg?w=800&h=500

Siapa yang tidak tahu Sungai Citarum? Sini kita kasih tahu apa itu Sungai Citarum! 

Sungai Citarum adalah sungai terpanjang yang berada di Provinsi Jawa Barat. Dikutip dari http://citarum.bappenas.go.id/ Sungai Citarum memiki panjang sekitar 12.000 km2 dengan mencankup beberapa wilayah yaitu, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kota Sumedang. 

Menjadi salah satu sungai terpanjang di Indonesia, Sungai Citarum memiliki banyak potensi loh! Potensi Sungai Citarum dari http://www.citarum.org/ antara lain adalah : 

1. Menjadi sumber air untuk kehidupan. Contohnya untuk kehidupan rumah tangga, industri, dan perkotaan

2. Adanya 3 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yaitu, PLTA Ir. H. Djuanda, PLTA Saguling, dan PLTA Cirata

3. Bendungan Citarum, untuk mencegah banjir dan sebagai sumber energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air, yaitu Bendungan Cipanjuang dan Cileunca

4. Terdapat dua hutan tropis yang menjadi Taman Nasional, yaitu Taman Nasional Gunung Halimun dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrago yang berada di Sungai Citarum

5. Budidaya Ikan

Potensi-potensi diatas sangat membantu keberlangsungan kehidupan manusia, banyak masyarakat yang sudah terbantu dengan adanya Sungai Citarum. Ada sekitar 30 juta orang bergantung kepada Sungai Citarum untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti mencuci, irigasi, dan bahkan untuk minum dari data https://nationalgeographic.grid.id/r. 

Kamu tau gasih bahwa tahun 2021 kemarin terjadi bencana banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai Citarum
Menurut Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat bahwa sebanyak 1.828 jiwa terdampak banjir yang menerjang sejumlah desa tersebut Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat menuturkan, bencana banjir yang terjadi itu telah menerjang empat kecamatan di Karawang yaitu Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang Barat, Tirtamulya, dan Banyusari. 

Hal ini disebabkan oleh limpasan Sungai Citarum, naik dengan ketinggian air bervariasi dari 5-120 cm,Selain itu juga banyak kasus sampah masih berserakan di bantaran Sungai Citarum, Jembatan Batujajar, Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Adanya spanduk larangan membuang sampah di kawasan tersebut pada kenyataannya tidak berdampak banyak bagi kebersihan lingkungan. Tumpukan sampah yang paling kentara berada di ujung selatan jembatan BBS. Di termpat itu, sampah terlihat menumpuk dibalik spanduk larangan membuang sampah ke bantaran sungai yang dibuat oleh Pemkab Bandung Barat. Beragam jenis sampah berserakan, mulai dari sampah plastik, hingga sisa-sisa bekas makanan. Hal itu juga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Dilansir dari akun Instagram resmi Dinas Lingkungan Hidup Jabar @dlh_jabar, besarnya jumlah penduduk tentunya akan berpengaruh terhadap jumlah timbulan sampah yang dihasilkan. Jumlah penduduk yang ada di Kawasan DAS Citarum sebanyak 18 juta jiwa. Dengan jumlah tersebut, timbulan sampah di Kawasan DAS Citarum sebanyak 15.838 ton per hari, dengan jenis sampah terbesarnya yaitu sampah organik sebanyak 55%, dan sampah plastiK sebanyak 15,35%. Pemerintah mengajak masyarakat berkolaborasi mengurangi di sumber maupun penanganan di hilir termasuk di TPPAS regional Jawa Barat. Yuk kita sama-sama mengurangi sampah khususnya di Sungai Citarum untuk keberlangsungan lingkungan hidup kita! Mengetahui sudah memasuki musim hujan, dibawah ini ada penanggulangan jika Sungai Citarum meluap kembali, yuk kita bahas!

https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2016/11/sungai-citarum-2-cipatat-bandung-barat.jpg
https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2016/11/sungai-citarum-2-cipatat-bandung-barat.jpg

PENANGGULANGAN SUNGAI CITARUM

1. PRA-BENCANA

Penanganan sungai adalah hal efektif untuk mengurangi risiko banjir. Bukan hanya pemerintah saja yang menangani sungai, tapi masyarakat harus ikut bekerja sama agar risiko yang mereka dapatkan jika sungai citarum meluap berkurang. Memperbaiki fungsi sungai dengan baik maka air akan mengair dengan lancar tanpa ada hambatan. Pemerintah harus memberi himbauan atau sosialisasi bagi masyarakat agar masyarakat lebih siap untuk menanggapi bencana dan tentang pentingnya kebersihan lingkungan hidup. Mengurangi kawasan tempat tinggal yang berada disekitar sungai dengan memindahkannya ke kawasan yang lebih aman, penataan ruang yang aman juga membantu untuk mengurangi kerugian bagi masyarakat. 

Pemerintah yang tengah membangun infrastruktur pun harus melihat dari kondisi geografis kawasan tersebut. Masyarakat harus mulai tersadar bahwa mereka harus bergerak untuk ikut serta dalam pemeliharaan sungai dan mengurangi pencemaran sungai. Jika dilihat dari kondisi, Pemerintah harus membuat infrastruktur yang dapat menangani banjir seperti pembangunan tanggul dan membuat saluran air lebih besar agar air dapat mengalir dengan lancar. Pihak yang terkait juga harus memberikan sanksi kepada masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai citarum agar masyarakat tidak mengulanginya lagi.

2. SAAT BENCANA

Saat banjir terjadi, warga jangan panik ya! Ketika memasuki musim hujan, perhatikan perkiraan cuaca tiap harinya, media sosial, dan info lainnya agar masyarakat lebih siap ketika sungai citarum meluap kembali. Jika sudah dirasa air mulai naik ke jalan atau permukaan, alangkah baiknya masyarakat mulai menyimpan barang pribadi ke tempat yang aman dan mencari tempat yang lebih tinggi. Mengamankan rumah dan mematikan semua saluran listrik sert gas agar mengurangi risiko terjadinya kebakaran atau sebagainya. Waspada pada arus bawah air seperti saluran air dan kubangan, dan jangan mencoba untuk menyebrangi arus air. Jika pemerintah sudah menyiapkan sarana dan prasarana untuk evakuasi banjir, maka harus dimanfaatkan dengan baik.

3. PASCA - BENCANA

Menghindari air banjir karena air tersebut sudah tercampur dengan berbagai limbah dan mungkin bahan kimia yang akan menimbulkan penyakit tertentu. Salah satu dampak dari banjir adalah menurunnya kesehatan masyarakat, munculnya kulit gatal-gatal, batuk, flu hingga demam. Pemeriksaan kesehatan setelah banjir itu sangat penting, segera untuk mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Ketika air surut, rumah dan lingkungan sekitarnya harus dibersihkan agar terhindar dari penyakit. Masyarakat harus bergotong-royong untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal, saluran air, dan kotoran-kotoran yang tersisa setelah banjir. Banyaknya genangan air dapat menjadi sarang nyamuk,pemberantasan sarang nyamuk dengan cara menguras tempat yang dijadikan penampungan air, meneteskan anti larvasida pada penampungan yang susah dibersihkan, memakai obat anti nyamuk dan lainnya untuk mengurangi menularnya penyakit Demam Berdarah (DBD). Pastikan setelah banjir, lingkungan rumah anda sudah bersih dan tidak ada genangan air, ya!

Dari sekian banyak penanggulangan bencana, jika membutuhkan bantuan ketika banjir dapat menghubungi BASARNAS, Pemadam Kebakaran, dan lainnya untuk mendapatkan pertolongan ya! Semoga informasi yang kami sampaikan dapat berguna bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun