Hari kedua ini memiliki tema "Menghargai dan Merayakan Keberagaman". Misa pagi mengawali kegiatan kami pada hari kedua ini. Agenda utama dihari kedua ini adalah Country Exhibit.Ada 22 stand yang berasal dari setiap negara peserta AYD, dan kami diberi kesempatan untuk mengunjungi setiap stand tersebut untuk berdiskusi juga mempelajari beberapa hal yang menjadi keunikan ataupun ciri khas dari setiap negara tersebut. Saya mendapat banyak pengetahuan baru dari proses Country Exhibit ini. Saya berkeliling mengunjungi setiap stand dengan seorang teman dari delegasi Filipina. Dari setiap kunjungan stand tersebut, semuanya menyampaikan program maupun perhatian mereka tentang lingkungan hidup yang ternyata menjadi konsen utama bagi mereka. Ada nilai-nilai khusus yang dimunculkan dari setiap negara, diantaranya:
- Hongkong
Orang muda di Hongkong sebagai anggota masyarakat dan gereja turut serta menanggapi permasalahan lingkungan dengan mengurangi konsumsi makanan yang sulit terurai dan pengelolaan limbah.
- Thailand
Mengurangi limbah dengan prinsip 3R: reduce, reuse, and recycle.
- Korea Selatan
Melakukan kampanye membudayakan diri seperti berjalan, naik / turun tangga bukan menggunakan lift.
- Kamboja
Pendidikan merupakan hal terpenting untuk mempromosikan "Laudato Si".
- Singapura
Melakukan upaya lokal melalui sekolah dan ruang publik lainnya untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong masyarakat untuk menghargai negara dan lingkungan.
- Macau
Ada 3 bagian, salah satunya adalah tentang bagaimana sekolah katolik bereaksi terhadap ajaran gereja untuk melindungi lingkungan.
- Mongolia
Saat itu Negara Mongolia sedang melakukan peringatan 25 tahun misi gereja katolik disuatu negara menghadapi permasalahan lingkungan hidup yang masih terjadi sampai saat ini.
- Jepang
Berusaha melakukan penghapusan pembangkit tenaga nuklir yang dapat mencemarkan lingkungan hidup.
- Timur Leste
Ensiklik "Laudato si" juga telah tercermin melalui budaya, dalam bentuk pakaian dan produk lokal suatu bangsa.
- Vietnam