Hanya bayang-bayang semu yg masih terngiang, hanya ingatan yg mungkin bisa diputar kembali, menjadi sebuah memori yg tersimpan rapih dalam sebuah kenangan.
Harapan yg pernah ada dan mimpi yg sempat terukir, menjadi barisan sebuah lantunan melodi kehidupan yg indah kala itu.
Tidak hanya suka, canda, riang, gembira, tetapi juga duka, sedih, hujat, serta amarahlah yg turut banyak memberi makna tentang sebuah perjalanan.
Rindu yg tersisa menjadi bukti betapa berharganya arti sebuah perjumpaan, seolah ingin mencari mesin yg dapat memutar waktu hanya untuk sekedar merasakan indahnya tawa saat itu, meriahnya sunda-gurau yg tercipta bersama dulu, serta hangatnya perbincangan malam itu yg diselimuti dinginnya udara pegunungan.
Tidak ada kecewa yg didapatkan, bukan pula sesal yg dirasakan, menjadi sebuah alunan melodi indah yg pernah berdendang.