Mohon tunggu...
Febriyana Heryanti
Febriyana Heryanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa pendidikan bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah AR Fachrudin

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Makna Lagu "GALA BUNGA MATAHARI" Karya Sal Pribadi Memiliki Makna Yang Mendalam,Yaitu

15 Januari 2025   19:02 Diperbarui: 15 Januari 2025   19:02 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagu Gala Bunga Matahari merupakan salah satu    lagu yang terdapat dalam album Markers and Such Pens Flashdisk. Dalam video berdurasi lima menit 27 detik itu menampilkan tokoh utama seorang anak kecil (diperankan Gempita Nora Marten) yang berlatar suasana luar angkasa Bulan. Dan seorang kakek yang berlatar suasana panti jompo di Bumi (diperankan Landung Simatupang).

Video musik yang telah mendapat 400 lebih suka (likes) dari penonton itu menggambarkan adegan keterkaitan dan keterikatan antara tokoh anak kecil berlatar luar angkasa Bulan dengan seorang kakek di Bumi. Keterkaitan dan keterikatan mereka dihubungkan dengan objek bunga matahari.

Bunga matahari yang kerap muncul dalam video musik tersebut seolah-olah menyimpan suatu pesan yang ingin disampaikan Sal Priadi kepada penonton. Lalu apa pesan yang sebenarnya dari bunga matahari? Apakah ada filosofi khusus? Bagaimana penggambarannya dari beberapa kebudayaan dan sastra?
Penggambaran Bunga Matahari Dalam Video

Mungkinkah, mungkinkah

Mungkinkah kau mampir hari ini?

Bila tidak mirip kau

Jadilah bunga matahari

 

Lirik lagu tersebut menunjukkan bagaimana bunga matahari dipahami sebagai simbol untuk "suatu pertemuan kembali". Kalimat "Mungkinkah kau mampir hari ini?" digabungkan dengan "Jadilah bunga matahari" menjadi suatu relasi khusus. Dalam video klip tersebut tampak seorang anak perempuan yang berada di Bulan mencoba berkomunikasi dengan seorang kakek yang berada di panti jompo.

Alur cerita dalam lagu tersebut menggambarkan suasana luar angkasa sebagai "alam akhirat" yang dihuni orang yang telah meninggal, disana orang kembali menjadi muda, dan mengalir air suangai dari susu putih.

Diakhir video nampak bahwa kakek yang memakai kostum bunga matahari, ternyata meninggal dunia. Kemudian tampak anak perempuan yang berada di Bulan merasa kesal. Tetapi kemudian muncul seorang anak laki-laki dan keduanya bergandengan tangan diharamparan tanah bulan yang ditumbuhi bungan matahari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun