Sore hari di SMA ANGKASA, seperti biasa aku menjalani Latihan basket ku bersama anggota yang lain di sela sela petandingan kejuaraan. Wisnu memberiku beberapa masukan agar aku bermain lebih baik lagi, dan pelatih ku juga mempercayaiku. Aku berlatih keras kawan dekatku, Devano pun begitu.
"kalo ada waktu kamu bisa ke rumahku, untuk berlatih besama." Pesan Devano pada ponselku.
Kami berdua pun melatih kekuatan,daya tahan dan kelincahan Bersama agar bisa lebih kuat lagi dalam bermain ,sebagai Latihan tambahan dari sekolah. Beberapa pertandingan telah kami lewati. Kami harus melawan SMA GARUDA. Agar bisa masuk semi final. Pelatih timku melatih kami dengan sangat keras agar bisa bermain dengan kebih sempurna lagi.
" Atma, kenapa nilai kamu pada turun gini?" tanya bapa kepadaku dengan nada yang sedikit keras.
" Iya pak,maaf Atma terlalu mentingin kejuaraan basket." Jawabku.
"tapi Ma bakal lebih baik kalo keduanya di prioritaskan, memang agak sulit, tapi kan nilai sekolah untuk kelulusan kamu juga nantinya." Bapa menjawab dengan suara yang begitu lembut.
Bapaku memang manusia yang paling bijak yang pernah aku miliki perhatian dia tidak lebay ,dia sangat menegerti tentang keadaan anak anaknya, dibalik sikap dinginnya, dia adalah orang yang sangat peduli padaku setelah ibu. dengan bapa berbicara seperti itu membuat aku sadar bahwa nilai pun sangat penting dan tidak boleh di sepelekan. Akhirnya aku tidak mempunyai waktu luang, hari hari ku diisi dengan Latihan dan belajar di waktu senggang ketika di rumah agar nilai ku tidak turun lagi.
Perebutan semifinalpun sudah sangat dekat, aku menjadi lebih percaya diri lagi berkat masukan dan Latihan yang di berikan pelatih. hari itu pun tiba.Devano menyambahi rumahku untuk bernagkat ke tempat pertandingan Bersama, kita diantar oleh orang tua nya.
Riuh pun terdengar di telinga kami tanda para penonton bersorak sorai mendukung sekolah kebanggaan mereka. Sekolah kami pun dipanggil untuk segera memenuhi lapangan . permanain pun berjalan sengat lancar, walaupun ada sedikit kendala karena teman se-timku, dharma melakukan pelanggaran dengan sengaja menginjakan kaki pada kepala tim dari SMA GARUDA, Ketika selesai melakukan slam dunk . pada penhujung permainan aku baru dibolehkan untuk mengikuti permainan , Devano dan WIsnu menjadi partnerku sejoli ku, aku banyak memberikan poin lewat three point menggantikan Wisnu si jago nya three point . akhirnya tim kami menang dengan selisih score yang sangat jauh. Kami pun merasa bangga atas pencapaian kami bisa sampai semifinal.
Hari ke hari pun berlalu kami dihadapkan lagi dengan tingkatan yang lebih tinggi, yaitu kami memperebutkan final, kami bermain dengan sangat disiplin, karena kekompakan tim yang bisa membawa kami pada kemenangan. Permainan pun terasa begitu lama, aku ,Devano dan Wisnu sangat sangat kewalahan. Berbagai Latihan dan masukan dari pelatih sedikit sedikit mulai pudar karena ego kami yang tinggi ingin mencapai final, permainan pun menjadi buyar ,tak terkendali, pelatih terlihat begitu sangat marah kepada kami. Kami pun banyak melakukan kesalahan dalam permainan, alhasil akhrinya kami kalah dalam pertandingan . pupus harapan kami untuk melanjutkan perjuangan ini sampai ke tahap final.
" sering saya bilang, jangan mementingkan dulu ego,akhirnya begini. Tapi ta apa, kalian hebat sudah sampai pada tahap ini, saya yakin di kejuaraan selanjutnya kalian pasti bakal lebih bisa lagi mengontrol ego kalian masing masing." Tegas pelatih kamu dengan nada keras, tetapi tetap bangga karena bisa mencapai tahap semifinal.