Mohon tunggu...
Febrisha AryaAmelia
Febrisha AryaAmelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Menyukai anak-anak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 Kenalkan Budaya Batik kepada Siswa-siswi SD Negeri 1 Gilirejo

2 Juli 2022   21:46 Diperbarui: 2 Juli 2022   22:24 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat (01/06/2022), Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. Kelompok mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 mengenalkan siswa-siswi SDN 1 Gilirejo budaya batik. Kelima mahasiswa Kampus Mengajar 3 yang mengabdi di SDN 1 Gilirejo, Febrisha Arya Amelia (Universitas Sebelas Maret), Dwi Nurlaela (Universitas Negeri Semarang), Luqman Hakim (Universitas Muhammadiyah Surakarta), Siti Nur Syarifah (Universitas Muhammadiyah Surakarta), dan Isnani Latifathul Jannah (Universitas Muhammdiyah Surakarta) mengisi jeda semester pasca penilaian akhir semester dengan mengajak siswa kenal budaya batik.

Program kerja ini dilakukan mahasiswa sebagai bentuk upaya mereka dalam mengenalkan identitas budaya Indonesia kepada siswa-siswi di pelosok daerah, salah satunya dengan mengenalkan batik. Batik Indonesia sangatlah beragam. Secara jenisnya ada dua yakni batik tradisional dan batik modern. Batik tradisional memiliki motif yang unik dan setiap motifnya mengandung makna tersendiri, dalam pembuatannya tekniknya tidaklah mudah. Sedangkan batik modern tidak terikat pada motif dan teknik pembuatannya cukup mudah.

dokpri
dokpri

Kami memberikan pembelajaran mengenai materi batik Indonesia mulai dari sejarah batik, alat bahan yang digunakan untuk membuat batik, jenis-jenis batik, hingga teknik pembuatan batik. Tidak hanya memperkenalkan batik dalam bentuk materi, kami juga mengajak siswa-siswi SDN 1 Gilirejo untuk praktik membuat batik modern teknik jumputan/ teknik celup dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemui disekitar seperti kain mori, karet, dan pewarna tekstil. Batik modern yang tidak terpaku pada motif batik pada umumnya dan cenderung bebas membuat siswa dapat berkreasi dalam mencampur-padukan berbagai warna yang ada.

dokpri
dokpri

Siswa-siswi dilatih cara melipat dan mengikat kain agar kain nantinya dapat membentuk motif bebas sedemikian rupa yang indah. Kemudian siswa-siswi diajak untuk membuat cairan warna dengan memakai pewarna serbuk tekstil. Selanjutnya, siswa berkreasi untuk mewarnai kain mori hingga menjadi kain yang bermotif. Setelah selesai, kain tersebut didiamkan 10-15 menit dan motif batik modern pun akan mulai terlihat jelas.

dokpri
dokpri

Antusiasme siswa-siswi dalam pembuatan kain batik modern ini sangatlah tinggi. Mereka belum pernah berkreasi membuat karya batik sebelumnya sehingga saat mengikuti kegiatan ini, rasa semangat dan rasa ingin tahu mereka terhadap budaya batik mulai muncul. Bahkan banyak siswa-siswi ingin memajang karya buatan mereka di rumah masing-masing. Ada juga siswa yang meminta sisa pewarna tekstil untuk mereka buat sendiri di rumah.

Banyak program kerja yang kelompok mahasiswa Kampus Mengajar 3 di SDN 1 Gilirejo lakukan. Program kerja kami tidak hanya berfokus pada penyelesaian permasalahan yang ada di sekolah. Namun kami juga berusaha mengenalkan anak-anak pada kebudayaan bangsa, salah satunya budaya batik. Dewasa ini anak-anak kurang mengenal budaya sendiri. Mengenalkan budaya kepada siswa melalui pendidikan menjadi wujud upaya untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaannya. Dengan kegiatan ini kami berharap anak-anak dapat menumbuhkan ketertarikan untuk mempelajari kebudayaan Indonesia, menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap bangsa, dan dapat mempertahankan kebudayaan negara yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun