Beberapa tahun lalu juga beredar video adegan mesum sepasang berseragam PNS di sebuah tempat terbuka bahkan pada jam dinas belum usai. Keadaan semakin menjadi parah karena ulah oknum itu juga ditiru oleh anak didiknya. Di warnet, kelas, WC sekolah, kos-kosan, hingga hotel menjadi saksi bisu atas pelampiasan rasa ketertarikan yang tidak pada tempatnya.
Teknik mengenang perselingkuhan itu pun semakin beragam dan canggih. Jika dulu hanya melalui getok tular dari mulut ke mulut. Tak sengaja kelepasan cerita lantas menyebar ke mulut lain dan akhirnya ketahuan. Ada pula yang sempat-sempatnya merekam sendiri adegan tersebut melalui kamera ponsel dan akhirnya tersebar ke ponsel-ponsel lain. Ada kalanya si perekam memang bukan mereka tapi orang lain yang kebetulan berada di saat dan tempat yang tepat. Itulah resiko kecil karena melakukan yang bukan hak di tempat terbuka lagi.
Khotbah yang panjang atau sanksi tegas sekalipun mungkin tak begitu membuat para oknum ini jera. Karena hanya kesadaran menjunjung etika masyarakat dan agamalah yang mungkin lebih berperan. Jadi, melanjutkan nasihat teman saya tadi, “Berbagilah keluh kesahmu dengan mereka yang lebih bijak dan berilmu. Semoga segera terselesaikan masalahmu. Bukan malah menambah masalah baru”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H