Mohon tunggu...
Febrio Sapta Widyatmaka
Febrio Sapta Widyatmaka Mohon Tunggu... Lainnya - Warga Negara Biasa

Seorang ayah sekaligus seorang anak, seorang suami, seorang pemimpin meskipun dalam lingkup kecil sekaligus seorang hamba Allah. Tulisan ini hanya sebuah nasehat untuk diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Reformasi Birokrasi di Era Aplikasi

27 Juli 2022   19:25 Diperbarui: 28 Juli 2022   06:58 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan tentang apakah aplikasi yang banyak itu hadir sesuai dengan jargon sebetulnya akan mewakili gambaran proyeksi dari semua poin yang akan dibahas. 

Kalau di Islam, dikenal innamal a'malu binniyat. Maknanya sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya. Kalau niatnya tulus untuk melayani masyarakat, inshaaAllah Allah akan berkahi usaha dan aplikasi yang dibuat. Hasilnya tentu aplikasi tersebut akan banyak mendatangkan manfaat bagi masyarakat. 

Namun, jika niatnya saja sudah berbeda antara yang terucap dengan yang terpikirkan, kemungkinan besar aplikasi yang akan dibuat tidak akan mendatangkan kesan indah bagi penggunanya. Bahkan, mungkin akan mendatangkan lebih banyak mudharat.

Sebuah aplikasi memerlukan topangan beragam sumberdaya. Meskipun di jaman cloud seperti saat ini, bukan berarti kebutuhan resource di bidang komputasi menjadi nihil. Untuk aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan big data, kebutuhan di sektor ini sangat tinggi. 

Terlebih data yang akan di-share and collect adalah data berupa gambar, foto, atau bahkan video. Computation resource adalah hal yang vital. Ini baru sebatas mempersiapkan infrastruktur untuk sekedar "melayani", ya. 

Sampai di sini belum ada bahasan sama sekali terkait antisipasi tindak kejahatan siber. Beberapa kementerian dan lembaga bahkan sampai mengambil opsi untuk meng-cloning servernya dan menempatkan server-server tersebut di beberapa tempat. 

Hal ini dilakukan sebagai strategi untuk mengantisipasi cyber crime. Apakah kita masih perlu khawatir terhadap kejahatan para hacker sementara negara ini telah memiliki lembaga yang berkompetensi di dunia siber? 

Penulis berpendapat kekhawatiran tetap perlu dijaga supaya kewaspadaan tetap muncul. Kejahatan tidak akan berhenti hanya karena calon korban sudah pasang kuda-kuda.

Sumberdaya lain yang tidak kalah penting adalah sumberdaya manusia. Aplikasi seperti halnya website memang berlagak seperti robot. Seolah-olah tidak memerlukan manusia untuk "menyambut" tamu-tamu virtualnya. 

Namun, bukan berarti peran manusia sebagai programmer dan admin dapat diabaikan. Untuk mewujudkan reliability, aspek sumberdaya manusia tidak dapat dianggap remeh. 

Peran manusia akan sangat menentukan kehandalan aplikasi. Berdasarkan kacamata penulis, salah satu ketidakkompetitifan layanan publik yang diselenggarakan pemerintah dengan swasta adalah kesiapan sumberdaya manusia dalam melayani konsumen/user. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun