Mohon tunggu...
febrinta AuliaRahman
febrinta AuliaRahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas airlangga

Saya mahasiswa prodi kesehatan masyarakat fakultas kesehatan masyarakat universitas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Si Kecil Tengil Berkeliaran, Waspada DBD di Sekitarmu!

16 September 2024   09:12 Diperbarui: 16 September 2024   09:27 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


FEBRINTA AULIA RAHMAN / 191241149

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

 

          Maraknya kasus paparan DBD di beberapa wilayah membuat daerah lain menjadi was-was dengan hal ini. Penyakit ini adalah penyakit lama dan sudah mendunia. Hewan dengan tubuh hitam pekat disertai garis- garis putih pada bagian kakinya ini tidak bisa dianggap sepele.

          Demam Berdarah Dengue atau akrab disapa DBD merupakan penyakit yang menjadi tantangan di negara beriklim tropis seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dengan perantara nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini masih sangat populer karena tingkat penyebarannya di Indonesia masih sangat tinggi. Pada tahun 2023 terindikasi DBD dengan 131.265 kasus dengan data kematian mencapai 1.183 jiwa. Tidak jarang, penyakit ini menjangkit di semua kalangan umur sehingga baik tua maupun muda tetap ada potensi terkena gigitan nyamuk ini.

          Siklus dan gejala juga memiiliki waktu dan rentan yang berbeda tiap penderita. Gejala umum yang timbul dari penderita adalah demam yang tiba-tiba tinggi, menggigil, muntah dan mual, sampai BAB yang berdarah. Gejala mulai terlihat setelah beberapa hari terpapar, bahkan ada yang sampai semingguan.

          Pada beberapa daerah, tingkat keefektifan aktivitas nyamuk ditentukan oleh suhu dan cuaca. Banyak nyamuk yang suka dengan tempat yang lembab dan gelap sehingga memungkinkan mereka untuk berkembang biak. Biasanya yang menjadi tempat sarananya adalah kamar mandi, tampon, dll.

          Pengendalian DBD di tiap daerah harus rutin digalakkan untuk menekan angka penderita. Salah satunya adalah program 3M plus. 3M meliputi menguras, menutup, memanfaatkan, plus mencegah. Menguras dan menyikat tempat penampungan air adalah hal yang bisa dilakukan secara rutin. Nyamuk terutamanya Aedes Aegypti sangat suka berkembang biak di genangan air. Selain itu, menutup tempat penampungan air juga jangan dilupakan agar tidak jadi tempat nyamuk bersarang. Memanfaatkan disini berarti memanfaatkan barang bekas yang masih bisa digunakan kembali untuk mengurangi penimbunan sampah. Sampah yang menimbun bisa jadi sarang nyamuk karena nyamuk menyukai tempat kotor dan bau. Plus mencegah adalah tindakan pencegahan seperti menggunakan obat nyamuk, menggunakan tirai atau kelambu saat tidur, menaburkan larvasida pada tempat penampungan air, dan lain-lain.

          Selain program 3M Plus, ada juga program fogging. Fogging yaitu program dimana diadakan tindakan penyemburan asap yang berisi insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa. Biasanya fogging dilakukan pada wilayah yang terkena DBD secara fluktuatif dan harus dilakukan oleh pihak seperti puskesmas atau rumah sakit.

          Namun, adakalanya manusia secara tidak sadar tergigit oleh nyamuk DBD dan mau tidak mau untuk melakukan pertolongan dan pengobatan pertama sebelum bertemu dengan dokter. Cara yang dapat dilakukan meliputi istirahat yang cukup, minum obat demam, dan minum banyak cairan untuk memastikan tidak dehidrasi. Di luar itu semua, jika sampai dua atau tiga hari masih memburuk diikuti dengan muntah dan pendarahan gusi, segera konsultasi ke dokter untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun