Mohon tunggu...
Febri C
Febri C Mohon Tunggu... -

Melihat dan mendengar dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Fokus"

21 Februari 2016   01:06 Diperbarui: 21 Februari 2016   02:13 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Setelah satu jam menulis dan mereview halaman demi halaman, saya mulai merasa bosan dan mulai menulis hal lain dari yang sedang saya kerjakan. Masih berada di halaman 18 dari 42 halaman untuk part 4, dan part 5 pun masih menunggu dengan manisnya.

Tetiba terpikir mengenai masalah fokus yang terkadang kerap terganggu dengan berbagai kondisi atau reaksi dari lingkungan sekitar kita. Betapa mudahnya satu fokus terganggu dan buyar. Satu fokus yang telah ditetapkan dengan yakin dengan mudahnya terpecah hanya dengan kita bereaksi terhadap berbagai terpaan dari luar.

Sama halnya dengan kebaikan. Mungkin sudah selayaknya setiap tindakan kebaikan dikembalikan pada tujuannya, jadi tidak ada hal yang mampu memecahkan fokus tindakan kebaikan tersebut.

Fokus. Mungkin itu yang dilakukan oleh Nabi saya yang mulia dalam menghadapi berbagai hujatan dalam menjalani kebaikan di masanya. Beliau fokus untuk konsisten membawa kebaikan. Fokus. Mungkin itu jawabannya.

Ok, rasanya cukup intermezo ini dan saya harus kembali fokus mereview halaman berikut dari pekerjaan menulis yang masih menunggu saya di layar laptop. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun