Mohon tunggu...
Febrina Sianturi
Febrina Sianturi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Ekonomi Terapan

Mahasiswa Magister Ekonomi Terapan Unika Atmajaya Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Suku Bunga Tetap di 6% Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terpantau Aman

12 Desember 2023   14:32 Diperbarui: 12 Desember 2023   14:38 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finance. Sumber Ilustrasi: PEXELS/Pixabay

Suku bunga adalah salah satu instrumen kebijakan moneter yang digunakan oleh bank sentral untuk mengendalikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Kenaikan suku bunga dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai sektor ekonomi, termasuk investasi, konsumsi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Di tengah perlambatan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia terpantau kuat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Ekonomi Indonesia tumbuh positif, meskipun melambat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2023 tercatat sebesar 4.94% (yoy), turun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III 2022 sebesar 5,73% (yoy).

Sumber: BPS, 2023 (diolah) 
Sumber: BPS, 2023 (diolah) 

Sebagian besar lapangan usaha tumbuh positif pada Triwulan 3-2023. Sektor ekonomi industri pengolahan memiliki distribusi tertinggi sebesar 18.5% disusul sektor pertanian sebesar 13.57%, sektor perdagangan sebesar 12.96%, dan sektor pertambangan sebsar 10.18%, sedangkan sektor lainnya memiliki distribusi dibawah 10%. Sektor transportasi & pergudangan, jasa lainnya, serta akomodasi & makan minum tercatat memiliki  pertumbuhan tertinggi pada Triwulan 3-2023.

Pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat didukung konsumsi rumah tangga yang masih menjadi penyumbang utama PDB. Konsumsi rumah tangga menyumbang 52.62% terhadap PDB dan tumbuh sebesar 5,06% (yoy) seiring dengan terkendalinya inflasi. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga terutama didorong oleh transportasi dan komunikasi, tercermin dari peningkatan penjualan sepeda motor dan penumpang angkutan rel, laut, dan udara serta restoran dan hotel, tercermin dari peningkatan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel. Pada tahun politik ini, Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan positif didorong oleh peningkatan aktivitas partai politik sebesar 6.21% (yoy). Pembentukan Tetap Modal Bruto (PMTB) tumbuh positif sebesar 5.77% (yoy) terutama didorong oleh barang modal bangunan, kendaraan, CBR, serta Produk Kekayaan Intelektual. Pertumbuhan barang modal jenis bangunan, tercermin dari meningkatnya nilai konstruksi. Pertumbuhan barang modal jenis kendaraan, tercermin dari peningkatan impor kendaraan berupa pesawat terbang dan kapal laut yang mengalami peningkatan secara signifikan. Belanja modal pemerintah tumbuh positif.

Sebaliknya dari sisi ekspor, impor, dan konsumsi pemerintah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor mengalami kontraksi pada ekspor barang nonmigas seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, dan mesin/peralatan listrik serta ekspor barang migas, seperti gas alam, hasil minyak dan minyak mentah sedangkan ekspor jasa tumbuh positif, seiring peningkatan jumlah wisman dan devisa masuk dari luar negeri.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2023 tetap terjaga di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh wilayah Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,12 persen. Ekonomi Triwulan 3-2023 wilayah Sulawesi, serta Maluku & Papua tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam jangka panjang, kenaikan suku bunga juga dapat memberikan dampak positif dengan menciptakan stabilitas ekonomi dan keuangan. Penting untuk diingat bahwa dampak kenaikan suku bunga dapat bervariasi tergantung pada kondisi ekonomi global, kebijakan fiskal, dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, kebijakan suku bunga harus dipertimbangkan secara cermat dan seimbang untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun