Perubahan iklim secara global, termasuk di Indonesia, mempunyai dampak yang signifikan terhadap sektor pertanian. Perubahan iklim merupakan tantang terbesar bagi sektor petani termasuk petani di Desa Tanjung Melang Kec. Tiga derket. Dapat mempengaruhi produktivitas didesa ini. Â
Fenomena ini ini sangat berkaitan erat dengan tujuan SDGs 13 Aksi iklim. Maka dari hal itu disini kita akan membahas tentang dampak perubahan iklim terhadap produktivitas petani di Desa Tanjung Mbelang Kec. Tiga Derket dan bagaimana solusi  mengatasi dampak tersebut upaya tercapainya tujuan SDGs 13Dampak perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian menurut Rina Wati Situmorang, seorang narasumber dari Desa tanjung Mbelang Kec. Tiga derket, menyatakan bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi produktivitas pertanian dalam beberapa cara, antara lain:
1.Perubahan pola musim
Perubahan pola musim hujan dan musim kemarau yang tidak teratur akibat perubahan iklim dapat menimbulkan ketidakpastian di kalangan petani saat merencanakan tanam. Waktu tanam yang tidak tepat akan mengakibatkan hasil panen kurang maksimal.
2. Peningkatan suhu dan perubahan curah hujan
Peningkatan suhu rata-rata dan perubahan pola curah hujan dapat menyebabkan stres pada tanaman pertanian. Hal ini dapat menurunkan produktivitas tanaman dan mengganggu siklus pertumbuhan.
3.Munculnya hama dan penyakit baru
Perubahan iklim juga dapat menyebabkan munculnya hama dan penyakit baru yang sebelumnya tidak ada di suatu daerah. Penyebaran hama dan penyakit ini dapat menurunkan produksi pertanian secara signifikan.
4.Bencana alam yang lebih umum
Akibat perubahan iklim, bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan angin kencang juga semakin sering terjadi. Bencana-bencana ini dapat merusak lahan pertanian dan mempengaruhi kegiatan produksi.
Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada produktivitas pertanian, namun juga berdampak pada penghidupan petani seperti: