Tahukah kamu, banyak karyawan diterima kerja bukan hanya karena skill, tapi lewat jalur ordal alias orang dalam? Hal ini menjadi sorotan setelah laporan CNBC mengungkap bahwa 85% pekerjaan diperoleh berkat koneksi, memicu berbagai diskusi di kalangan pencari kerja.
Sedih, tapi inilah kenyataan pahit dunia kerja. Jalur ordal memang memudahkan perusahaan menemukan kandidat, tapi sering menuai kritik karena dianggap tidak adil. Dampaknya juga meluas, mulai dari berkurangnya kepercayaan pada proses rekrutmen hingga menurunnya kompetisi sehat di pasar kerja.Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!
85% Karyawan Diterima Berasal Dari Jalur Ordal
Sebuah laporan dari CNBC mengungkap fakta mengejutkan, yaitu sekitar 85% pekerjaan diperoleh melalui koneksi. Ini berarti, banyak orang diterima bukan karena pencapaian atau kemampuan mereka, melainkan karena adanya kenalan di dalam perusahaan. Menurut data dari Zippia, jalur ordal ini memainkan peran besar, terutama dalam rekrutmen karyawan untuk posisi strategis. Bahkan, sekitar 70% posisi penting di perusahaan juga didapatkan melalui koneksi.
Jalur ordal, meski kontroversial, menunjukkan bahwa dunia kerja modern masih sangat bergantung pada jaringan pertemanan dan kenalan. Banyak perusahaan menganggap ini sebagai cara efisien untuk menemukan kandidat yang bisa mereka percaya. Namun, hal ini juga menimbulkan tantangan bagi mereka yang tidak memiliki koneksi yang kuat.
Dampak Positif dan Negatif Perusahaan dengan Karyawan Ordal
Jalur ordal tidak sepenuhnya buruk atau baik. Ada berbagai dampak yang muncul bagi perusahaan yang menggunakan cara ini untuk merekrut karyawan.
Dampak Positif
Salah satu keuntungan utama dari jalur ordal adalah kemudahan menemukan kandidat yang tepat dalam waktu singkat. Karena karyawan yang direkomendasikan biasanya sudah dikenal oleh orang dalam, proses seleksi menjadi lebih cepat dan efisien.
Dampak Negatif
Apa yang didapat dengan cara yang mudah, tentu juga membawa risiko besar, bukan? Nah, perusahaan yang memilih karyawan dengan koneksi juga membawa sejumlah dampak negatif, seperti: