Mohon tunggu...
Febrina
Febrina Mohon Tunggu...

I do not try to be better than anyone else I only try to be BETTER THAN MYSELF

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

21 And Still Counting

20 Desember 2016   15:53 Diperbarui: 22 Desember 2016   09:17 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara klakson kereta api yang memekakkan telinga terus berbunyi, meminta sang gadis untuk menyingkir. Satu detik, dua detik, tiga detik, dan akhirnya...

BRAK.

Tubuh gadis itu hancur lebur karena terlindas kereta. Baju beberapa pengunjung dipenuhi oleh bercak merah yang berasal dari darah gadis tersebut. Dia tewas. 

Honma menyembunyikan tangannya di balik tas sekolahnya, lalu kembali berhitung. Ekspresinya kembali datar, seolah tak ada yang terjadi. 

"22... 22... 22..."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun