Namun, semenjak menjadi guru Asistensi Mengajar, beberapa dari Peserta Didik memantau bahkan memfollow lini Instagram saya, yang membuat saya sadar bahwa saya tak lagi bisa mengunggah postingan semau hati. Karena mau tidak mau, suka tidak suka febry mahiyah yang di Instagram dipandang sebagai Guru bukan lagi seorang dewasa muda seperti awal. Sejak saat itu, saya mulai tidak terbuka di lini Instagram saya. Bahkan saya dengan sengaja mengunggah konten-konten yang menginspirasi, bukan untuk mencari perhatian pada Peserta Didik, tidak lain tidak bukan untuk berbagi pengalaman, cerita inspirasi yang dapat memotivasi Peserta Didik dengan cara lain selain bertemu di kelas saat pembelajaran.
Sungguh menyenangkan sekali menjadi Guru, saya seperti menjilat ludah sendiri. Karena awalnya meskipun saya berkuliah di jurusan Pendidikan, saya tak pernah tertarik untuk menjadi Guru. Kini, setelah program asistensi mengajar, saya menjadi yakin, ikhlas, dan siap untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di beberapa tahun kedepan.
Sekian pengalaman saya menjadi Guru dalam program Asistensi Mengajar di SMAN 1 Pandaan, tentu pengalaman dan perasaan tak ternilai yang tidak bisa dideskripsikan satu per satu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H