Mohon tunggu...
Febrilia Akika Sari
Febrilia Akika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hello, how are you doing today? Hope you are doing well.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Zona Nyaman, Haruskah Kita Keluar?

12 Maret 2021   23:35 Diperbarui: 23 September 2023   21:56 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sejak bayi kita sudah diajari dan dipaksa orangtua kita untuk siap meninggalkan zona nyaman (ilustrasi: irishtimes.com/istock)

(1) Zona nyaman adalah tempat atau kondisi dimana kamu merasa nyaman dan aman, apalagi Ketika untuk memutuskan tetap tinggal didalamnya daripada berusaha dan bekerja lebih keras untuk mendapat lebih. 

(2) Zona nyaman adalah keadaan dimana seseorang merasa percaya diri dan melakukan yang terbaik.

sumber: dok.pribadi
sumber: dok.pribadi
Masyarakat yang memaknai zona nyaman sebagai sesuatu yang negatif dan harus ditinggalkan, mereka mengibaratkan zona nyaman seperti penjara yang membatasi dari luasnya dunia luar. 

Seperti candu yang akan membuat ketagihan. Zona nyaman digambarkan sebagai keadaan stagnan yang mebosankan dan hanya itu-itu saja.

Dari tiga definisi tadi bisa dikatakan bahwa pemaknaan mengenai zona nyaman bersifat sangat subjektif dan tidak pasti. Hal ini tergantung pada situasi dan kondisi suatu individu. Ada yang memandang zona nyaman dalam artian positif dan ada juga negatif.

Sebagai contoh kesubjektifan pandangan mengenai definisi zona nyaman ini, saya mencoba berdiskusi dengan empat kawan saya. 

Kita bisa menyebut mereka A, B, C, dan D. Saya memberikan dua pertanyaan yang sama kepada mereka. (1) Menurutmu, apa itu zona nyaman? (2) Haruskah kita keluar dari zona nyaman? Kenapa?

Kita mulai dari A dulu ya. Menurut A, zona nyaman itu tidak pernah ada. Karena selama ini dia merasa pada zona belajar dimana dia terus belajar untuk lebih lagi dari dirinya di masa lalu. Tentu saja karena A tidak mempercayai zona nyaman, A tidak bisa berargumen apakah dia harus keluar atau tidak.

"Comfort zone is not even were. I'm in leraning zone and I like it." tuturnya.

B berpendapat bahwa zona nyaman adalah situasi yang sudah enak. Meski demikian, B mengatakan bahwa kita tetap perlu keluar dari zona nyaman. B mengibaratkan keluar dari zona nyaman seperti main game, keluar dari zona nyaman agar kita mendapatkan level kenyamanan yang lebih dari sebelumnya.

C berpendapat bahwa zona nyaman adalah posisi aman yang mebuat kita nyaman dan membuat kita stuck dan tidak ingin meninggalkannya. Menurut C, kondisi ini lebih dekat dengan rutinitas dan kebiasaan yang telah lama kita lakoni. Menurut C, kita harus tetap keluar dari zona nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun