Depok - Di tahun seperti ini Indonesia sering mengeluarkan film-film bergenre horor. Dimana warga Indonesia sendiri banyak menyukai genre horor, salah satunya film ini sudah mengundur tayangannya di bisokop selama 2 tahun. Di tahun ini tepatnya pada tanggal 30 April 2022, ada salah satu film horor yang membuat gempar warga Indonesia terlebih pada generasi muda dan sangat di tunggu-tunggu. Film tersebut berjudul " KKN DI DESA PENARI". Film ini terdapat dua versi, yaitu Uncut (untuk usia 17 tahun keatas) dan cut . Sebelum dijadikan film, cerita KKN di Desa Penari ini berawal dari sebuah kisah nyata yang dahulu sempat viral di social media twitter, dilansir dari akun bernama @SimpleM81378523 pada 2019 silam. Â Film ini disutradarai oleh Awi Suryadi. Dan produser film MD, Manoj Punjabi. Lokasi syuting utama film KKN di Desa Penari di Pedukuhan Ngluweng, Kabupaten Gunungkidul. Selain itu, syuting film KKN di Desa Penari juga dilakukan di wilayah kabupaten Sleman dan Bantul.
Kemudian setelah tayangnya film ini orang-orang langsung berbondong-bondong untuk membeli tiketnya, mulai dari pesan online hingga mengantre langsung ke bioskopnya dari pagi. Baru tiga hari penayangan film ini sudah menembus sebanyak satu juta penonton. Suksesnya film KKN di Desa Penari ini tentu salah satunya disebabkan karena alur ceritanya yang sesuai pada kehidupan generasi muda, khususnya dengan cerita Kuliah Kerja Nyata (KKN). Selain itu, film KKN di Desa Penari ini juga menceritakan romantisme cinta para remaja ketika melaksanakan Kuliah Kerja Nyata. Yang dimana kisah ini sering dialami para pemuda yang sedang KKN. Dengan demikian, antusiasme pada film KKN di Desa Penari dapat dipahami,karena alurnya yang sesuai dengan situasi generasi muda saat ini.
Terlepas dari hal itu, film KKN di Desa Penari terdapat pelanggaran "norma" yang dilakukan beberapa personil KKN. Hal itu yang membuat adanya " sanksi mistis" atas pelanggaran norma tersebut. Dalam film KKN di Desa Penari, terdapat cerita bahwa beberapa peserta KKN melanggar "pantangan" seperti melewati batas yang sudah diberitahukan hingga bercinta di tempat yang tidak seharusnya. Terkait dengan hal ini muncullah peristiwa mistis serta terdapat "sanksi mistis" terhadap peserta KKN yang menjadi focus utama dalam film ini.
Kisah KKN di Desa Penari ini sangat menarik karena si penulis menarasikannya. Terdapat 6 tokoh dalam film itu diantaranya Adinda Thomas (Widya), Tissa Biani (Nur), Aghniny Haque (Ayu), Achmad Megantara (Bima), Fajar Nugraha (Wahyu), dan Calvin Jeremy (Anton). Kemudian ada salah satu pemeran yang membuat masyarakat mengikuti tariannya adalah Aulia Sarah yang berperan sebagai Badarawuhi, Badarawuhi adalah sosok siluman ular yang menguasi lokasi KKN di Desa Penari. Dan ada beberapa pemain lain diantaranya Diding Boneng (Mbah Buyut), Kiki Narendra (Prabu), Andri Mashadi (Ilham),dan Aty Cancer (Mrs. Sundari). Â Dan di dalam film ini terdapat dua narator yang terfokuskan, yaitu Widya dan Nur. Dua tokoh perempuan dari enam mahasiswa yang menggerakkan cerita tersebut. Kesaksian keduanya tidak berbenturan melainkan saling melengkapi. Pemaikan sudut pandang dari tokoh ini menumbuhkan kesan nyata karena situasi penceritaan menjadi spesifik, subjektif, konfensional, dan ekspresif.
Sifat nonfiksi kisah tersebut diperkuat kemudian dengan kesahajaan pengarang membuat inisial lokasi yang ada dalam teks seperti Alas D, desa W, Kota B, kota J. seakan-akan ia  bergerak menutupi kenyataan yang terjadi untuk melindungi privasi para tokoh dan lokasi yang mereka gunakan untuk syuting.
Calvin Jeremy yang berperan sebagai Anton mengungkapkan ketika syuting film KKN di Desa Penari ia mengaku  bukan hanya satu orang saja dari para pemain yang menemui kejadian mistis diganggu makhluk halus. " Aku inget waktu itu, ada adegan dimana pemainnya itu kelempar gitu. Tapi masih kepleset gitu, jatuh deh padahal keamanan dan semuanya udah set gitu. Jadi agak aneh sih gua, serem banget", tutur Calvin bercerita.
Adapun pemain dari Fajar Nugraha yang berperan sebagai Wahyu menyebutkan ketika ada scen syuting ia memainkan gamelan dan gendang di tengah hutan, tak lama kemudian Adinda Thomas yang berperan sebagai Widya jatuh pingsan.
Tissa Biani yang berperan sebagai Nur pun juga mengungkapkan ia mendapatkan gangguan mistis dari makhluk halus yang ia terima adalah perubahan tenagannya. " Apa ya, ibaratnya syuting tuh dibikin capek. Di bikin lemes dibikin halusinasi ngeliat hal-hal yang aneh tapi sebenarnya ga ada", ujar Tissa Biani.
Kemudian lokasi syuting yang digunakan itu adalah kawasan merahnya gunung tersebut, jadi kita gaboleh melakukan hal-hal yang sudah diberitahukan sebelum melakukan syuting di tempat itu", tutur Adinda Thomas.
Terlepas dengan film KKN di Desa Penari, tentunya memberikan  suatu pelajaran bahwa di mana pun kita berada kita harus menghormati norma-norma yang ada termasuk menjaga sopan santun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H