Mohon tunggu...
si rahwana baik
si rahwana baik Mohon Tunggu... Penulis - bercerita menurut peristiwa

tidak perlu tau kapan, yang penting itu pasti

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Meminta Hati untuk Disakiti (Part 1)

4 Januari 2022   19:57 Diperbarui: 4 Januari 2022   20:10 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tidak tau harus mulai dari mana untuk menceritkannya, semua terjadi ketika dafa dan serli yang menjalin hubungan sudah lebih dari 2 tahun lamanya, semua masalah berawal ketika mereka berdua harus menjalani hubungan LDR, dimana dafa harus jauh meninggalkan serli, dafa memutuskan untuk merantau jauh nan sana. Keputusan itu di ambil ketika dafa sudah lulus dari SLTA. 

Dengan kepergian dafa jauh untuk merantau ke kota besar membuat serli terpukul. Ini karena baru pertama kali akan menjalin hubungan jarak jauh. Dengan latar keluarga dafa yang memang orang yang kurang mampu, membuatnya harus membulatkan tekatnya untuk tetap pergi ke kota besar. Merantau bukanlah tujuan dafa setelah menyelesaikan bangku sekolahnya, namun keadaan keluarganya yang tidak memungkinkan untuk dafa melanjutkan ke jenjang perkuliahan

. Amanat dari orang tuanya yang mengharuskan dafa untuk tetap bekerja dan tidak untuk melanjutkan kuliah, meski sulit diterima dafa, ia tetap harus mengikuti amanat orang tuanya.

Di waktu keberangkatan dafa untuk pergi merantau, dafa menyempatkan untuk bertemu serli, di sebuah jalan mereka bertemu

" maaf, bukan saya jahat untuk meninggalkanmu, ini semua karena keadaan, saya pergi hanya untuk beberapa bulan saja, selepas itu saya akan pulang untuk beretemu denganmu lagi" ungkap dafa

" mungkin ini akan menjadi hal terberat ketika saya melepasmu, namun berjanjilan untuk tetap setia dan jangan lupa jaga kesehatanmu"  ujar serli dengan air mata yang mengalir di pipinya.

Ketika mereka berpisah untuk mengucapkan selamat jalan, dafa menatap kelangit yang saat itu mendung seolah-olah juga tidak merelakan keduanya berpisah.  Dengan mata yang mengkaca-kaca dafa meninggalkan serli untuk pergi merantau jauh nan sana.

Seiring dengan berjalannya waktu, di tengah waktu luangnya dafa dan serli tetap berehubungan meski sekedar mengingatkan kesehatan ataupun menanyakan kegiatan waktu luangnya, hubungan mereka sangat harmonis, ini karena hubungan mereka sudah di restui oleh masing-masing keluarga mereka.

Setelah berbulan-bulan dafa pulang kampong untuk menemui keluarganya , ketika sampai dirumahnya, dafa langsung menemui keluarganya. Untuk berpamitan. Di ruang tamunya dafa menyampaikan niatnya.

" bu, anakmu sudah besar sudah bisa menafkahi dirinya sendiri, jika memang sudah waktunya, dafa minta izin untuk menyunting serli, bukan kan ibu sudah merestui hubungan kita" ungkap dafa kepada ibunya.

" silahkan nak, jika memang kamu sudah mampu untuk memberikannya nafkah lahir bantin, ibu hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu. Pergilah nak temui kekasihmu, " ujar dari orang yang sangat dafa sayangi.

Ketika hendak meninggalkan kursi ruang tamunya, dafa mendapatkan pesan  dari layanan  peasan singkat di handphone nya,  betapa terkejutnya dafa ketika melihat pesan tersebut yang dikirim oleh seseorang terdekat serli. Ia mendapatkan foto mesra serli bersama laki-laki yang tak lain adalah mantannya serli . dengan hati hancur seketika, dafa termenung menatap foto-foto mesra serli bersama mantannya.

" kenapa nak? Kenapa wajahmu muram ? bukannya kamu harus cepat-cepat bertemu serli ?" ungkap ibunya

" tidak ada apa-apa ibu, Cuma kabar dari serli yang katanya masih sibuk untuk bertemu" ujar dafa ketika harus membohongi ibunya

" yasudah besok saja, mending sekarang kamu mandi terus istirahat" ujar ibunya dafa.

Dafa langsung masuk kedalam kamarnya, di dalam baying-bayangnya dafa berusaha tegar melihat foto-fotonya serli, begitu hancur seketika hatinya pada saat itu.

" tidakkah mulia seseorang yang ingin melaksanakan ibadah untuk menyunting seorang perempuan, kenapa malah bukan hal yang baik yang datang, mengapa tuhan tidak berpihak padanya" celetuknya dalam hati. Sangat hancur hati seorah dafa pada saat itu, hingga dia berani mengungkap hal yang berkaitan dengan tuhan. Ketika agak stabil dafa mencoba menghubungi serli melalui layanan pesan singkat .

Dafa: " assamualaikum, kamu dimana? Aku pulang. Aku dirumah sekarang. Aku pengen ketemu kamu.

Serli : " waalaikumsalam. Kamu pulang ?. maaf aku lagi dirumah. Lagi gak dibolehin keluar.

Dengan beralasan serli menolak ajakan dafa untuk bertemu, pada saat itu juga kemarahan dafa bercampur dengan hancurnya hatinya berniat untuk untuk menemui keduanya yang tempatnya tidak terlalu jauh dengan rumahnya dafa . ketika diperjalanan dafa.......

lanjut part 2

nb { cerita ditujukan bukan untuk menyakiti siapapun atau merendahkan siapapun }

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun