Mohon tunggu...
Febrie Dharma Kuncoro
Febrie Dharma Kuncoro Mohon Tunggu... -

Berasal dari kota kecil di Jawa Timur tidak menjadikan penulis patah arang untuk belajar, mencoba mengadu nasib dan mensinergikan ilmu dengan mengasah kemampuannya bekerja di salah satu bank swasta di Jakarta. Visi penulis adalah menjadikan ilmu sebagai modal awal meningkatkan taraf ekonomi dan hidup yang lebih baik. Penulis adalah mahasiswa Teknik Industri Universitas Mercu Buana, Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money

Evolusi Kepemimpinan

23 Mei 2011   16:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:18 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Courtesy @ wikimedia.org

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Courtesy @ wikimedia.org"][/caption]

Dalam dunia professional, peran manajer adalah sebagai seorang pemimpin (leader) yang menggerakkan sumber daya manusia demi produktifitas perusahaan. Tidak mungkin seorang manajer dapat menggerakkan sumber daya manusia tanpa memiliki kemampuan untuk memimpin yang mumpuni. Dalam perspektif kepemimpinan manajemen, menurut pakar manajemen Louis A. Allen ada 3 macam perspektif dalam dunia manajemen, yakni:

  • Leadership Force

The greater the divergence of objectives, the greater the leadership force required for cohesive action

Dalam buku “Profesi Manajemen” karya Tanri Abeng, dijabarkan tentang kebutuhan Leadership force yang jauh lebih besar atau kekuatan dan energi seorang pemimpin untuk mengambil langkah-langkah yang terpadu daripada penyimpangan atau perbedaan antara sasaran organisasi dan tujuan pribadi, bahkan golongan dalam organisasi besar. Semakin besar perbedaan antara sasaran organisasi dan sasaran pribadi, semakin besar pula energi yang dibutuhkan pemimpin untuk mengambil langkah-langkah yang terpadu.

Kita dapat mengambil contoh sebuah organisasi negara yang dipimpin oleh presiden. Ketika menteri-menteri atau anggota kabinet yang berjumlah 37 orang berasal dari 10 partai politik yang berbeda-beda, pastilah sasaran menteri tidak otomatis sejalan dengan sasaran umum yang ditetapkan oleh pemimpin. Dalam hal ini, presiden sebagai pemimpin harus menggunakan kekuatan yang luar biasa untuk bisa mengarahkan dan menggerakan seluruh anggota untuk kabinet bekerja sama dalam satu tim. Dengan demikian, teamwork dibutuhkan untuk menghasilkan karya besar dan nyata, khususnya menghadapi tantangan globalisasi dan demokratisasi.

  • Technical Priority

When called upon to perform management work and technical work during the same period, managers tend to give priority to technical work

Banyak manager saat ini terlalu terfokus pada kepentingan teknikal daripada manajerial itu sendiri, hal ini juga merupakan inefektifitas waktu dalam mengelola prioritas. Secara alamiah, manusia lebih menyenangi melakukan hal-hal yang dia telah terbiasa dan sangat mahir dilaksanakan. Pola pekerjaan yang dimaksud adalah rutinitas, terukur dan dapat menghasilkan. Misalkan latar belakang seorang pemimpin puncak perusahaan yang memiliki background seorang akuntan, ia akan cenderung lebih memberi prioritas kepada angka-angka detail daripada memikirkan hal-hal yang besar, di luar kebiasaan dan potensi teknis. Pekerjaan manajemen memang biasanya membutuhkan proses kepemimpinan yang tidak selamanya disenangi, karena sulitnya dalam menentukan standar baku untuk pengukuran hasil yang dicapai dalam sebuah master plan.

Pekerjaan yang menyangkut perencanaan misalnya, membutuhkan proses berpikir (thinking). Namun secara umum, manusia mempunyai kebiasaan untuk melakukan hal-hal yang biasa dilakukan tanpa harus berpikir lagi, yang biasa diasosiasikan dengan technical works. Seorang supersalesman misalnya, yang terbiasa menjual sendiri dengan sangat efektif, tatkala dipromosikan menjadi manajer penjualan, akan lebih merasa nyaman kembali melakukan pekerjaan menjual ketimbang melakukan tugas perencanaan, pengorganisasia, serta memanajemeni manusia dengan karakter yang berbeda-beda. Bahkan boleh jadi management work bagi sang supersalesman adalah beban, bukan merupakan tugas yang ia senangi.

  • Management Leadership Results

Management Leaders tend to secure the most effective results by performing the management work of planning, organizing, leading , and controlling to accomplish understood and accepted objectives”.

Kita mengenal prinsip dasar manajemen yang mengatakan bahwa manajemen adalah proses mendapatkan hasil melalui dan bersama-sama dengan orang lain (getting things done through and with others). Konsep dalam pemikiran manajemen adalah memadukan tugas-tugas yang berkaitan dengan masalah teknis dan pekerjaan manajemen. Dalam pencapaian sasaran yang dipahami dan diterima, pemimpin manajemen akan lebih efektif jika melaksanakan tugas manajemen seperti : Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Kepemimpinan (Leading), dan Pengendalian (Controlling).

Dalam organisasi pemerintahan contohnya, mereka lebih memprioritaskan kunjungan dan upacara pengguntingan dibandingkan dengan bagaimana mempersiapkan dan mengalokasikan sumber daya yang sedemikian besar. Akhirnya, tugas manajemen yang begitu penting dan strategis bisa terabaikan.

Pemimpin alamiah yang berhasil membangun perusahaan tetapi tidak mampu membangun sistem manajemen dan sumber daya manusia yang kompeten, umur perusahaannya akan berakhir sejalan dengan umur pemimpin alamiah. Oleh karena itu, pengangkatan atau promosi orang-orang untuk menduduki posisi kepemimpinan, dalam organisasi bisnis khususnya, harus memiliki kemampuan manajemen ataupun kepemimpinan. Kriteria ini terkadang terlupakan sehingga pengembangan organisasi mengalami stagnasi.

Peter Drucker menggambarkan pentingnya membangun kerja sama tim melalui komitmen dan sasaran yang sama, struktur organisasi yang benar, serta pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM, untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya sekaligus memberi respons yang tepat terhadap perubahan yang terjadi. Yang paling penting adalah kemampuan manajemen untuk dapat melakukan adaptasi bahkan antisipasi terhadap perubahan lingkungan yang dinamis.

Seperti yang lain, kepemimpinan (leadership) juga telah berevolusi. Kepemimpinan bukanlah hanya suatu karakteristik kepribadian. Karisma saja tidak cukup. Kepemimpinan adalah suatu tugas yang dapat berhasil dilaksanakan oleh pribadi yang bervariasi, dan pekerjaan ini melibatkan upaya dan inisiatif secara fisik dan mental, yang harus dikerahkan untuk mencapai hasil atau tujuan melalui dan bersama-sama dengan orang lain. Karena daya dan upaya yang dibutuhkan melibatkan suatu kompetensi maka perlu dilihat evolusi ataupun perkembangan para pemimpin, bagaimana mereka dapat menggerakkan kekuatan kepemimpinannya untuk menjadikan orang-orang bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dalam kondisi lingkungan yang serba dinamis.

Sumber :

- Abeng, Tanri. Managing and Chaos. Jakarta, Pustaka Sinar Harapan. 2000

- Abeng, Tanri. Dari Meja Tnari Abeng. Jakarta, Pustaka Sinar Harapan. 2000

- Allen, Louis. A. The Profession of Management, A System Approach to Managing Organizations. Soquel: Louis Allen International, 2004.

- Charan, Ram et al. The Leadership Pipeline : How to Build the leadership Powered Company. 2001

- Abeng, Tanri. Profesi Manajemen. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. 2006

- Jing Hee, Tan. Transformational Leadership. Singapore: Manuscript. 2005

- Owen, Jo. How To Lead. 2005

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun