Mohon tunggu...
Febrie Dharma Kuncoro
Febrie Dharma Kuncoro Mohon Tunggu... -

Berasal dari kota kecil di Jawa Timur tidak menjadikan penulis patah arang untuk belajar, mencoba mengadu nasib dan mensinergikan ilmu dengan mengasah kemampuannya bekerja di salah satu bank swasta di Jakarta. Visi penulis adalah menjadikan ilmu sebagai modal awal meningkatkan taraf ekonomi dan hidup yang lebih baik. Penulis adalah mahasiswa Teknik Industri Universitas Mercu Buana, Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips menjadi Manajer yang Efektif dan Efisien

17 Mei 2011   02:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:33 2774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_108548" align="aligncenter" width="576" caption="Courtesy @ Flickr.com"][/caption]

Dalam buku The One Minute Manager, kedua penulis (Kenneth Blanchard dan Spencer Johnson) merangkum topik bahasan kita mengenai motivasi ini dalam sebuah ilustrasi yang amat menarik mengenai Manajer Satu Menit. Untuk menjadi manajer yang efektif dan dapat memotivasi anak buah untuk mencapai sasaran perusahaan, maka ada tiga hal yang harus dilakukan : Pertama adalah membangkitkan inner motivation dari orang yang dipimpinnya dengan menetapkan berbagi misi atau sasaran yang akan dicapai. Kita sebagai pemimpin perlu berbagi dengan tim kita untuk secara bersama melihat visi secara jelas dan mengapa kita melakukannya. Para pemimpin yang inspiratif, akan menjadikan pompa semangat kerja bagi para bawahannya. Motivasi yang benar akan tumbuh dengan sendirinya ketika seseorang telah dapat melihat visi yang jauh lebih besar dari sekadar pencapaian target. Sehingga setiap orang dalam organisasi kita dapat bekerja dengan lebih efektif karena didorong oleh motivasi dari dalam dirinya. Sebagai contoh seperti kebanyakan perusahaan barat (Google, Facebook, Yahoo dll), sebagian besar karyawannya diberikan porsi saham di tempat perusahaannya bekerja. Hal ini tidak saja melatih tanggung jawab terhadap karyawan tersebut, tapi melatih kepemilikan perusahaan untuk menghasilkan profit yang berdampak pada keuntungan personalnya juga. Hal kedua dan ketiga yang perlu dilakukan oleh seorang manajer efektif adalah memberikan pujian yang tulus dan teguran yang tepat. Kita dapat membuat orang lain melakukan sesuatu secara efektif dengan cara memberikan pujian, dorongan dan kata-kata atau gesture yang positif. Bahkan dalam bukunya yang melegenda, Dale Carnegie (How to Win Friends and Influence People) menempatkan ini sebagai prisip pertama dan kedua dalam menangani manusia, yaitu: (1) jangan mengkritik, mencerca atau mengeluh, dan (2) berikan penghargaan yang jujur dan tulus. Manusia pada prinsipnya tidak senang dikritik, dicemooh atau dicerca, tetapi sangat haus akan pujian dan apresiasi. Tetapi kritik atau teguran yang tepat seringkali justru diperlukan untuk membangun tim kerja yang kokoh dan handal. Yang penting dalam menegur orang lain adalah bukan pada apa yang kita sampaikan tetapi cara menyampaikannya. Teguran yang tepat justru dapat menjadi motivasi dan menimbulkan reaksi yang positif. Penelitian yang dilakukan dalam lima puluh tahun terakhir menunjukkan bahwa motivasi kerja tidak semata didasarkan pada nilai uang yang diperoleh (monetary value). Banyak orang sepakat lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif untuk tempat meniti karir dan berkarya, sebagai salah satu faktor utama mengapa mereka mau bekerja dan menetap lama di perusahaan tersebut. Ketika kebutuhan dasar (to live) seseorang terpenuhi, maka dia akan membutuhkan hal-hal yang memuaskan jiwanya (to love) seperti kepuasan kerja, penghargaan, respek, suasana kerja , dan hal-hal yang memuaskan hasratnya untuk berkembang (to learn), yaitu kesempatan untuk belajar dan mengembangkan dirinya. Sehingga akhirnya orang bekerja atau melakukan sesuatu karena nilai, ingin memiliki hidup yang bermakna dan dapat mewariskan sesuatu kepada yang dicintainya (to leave a legacy). Berikut beberapa tips yang bisa dijadikan inspirasi dalam menjadi manajer yang produktif : 1. Miliki target yang jelas, dengan memilikinya maka kita akan terpacu untuk mencapainya.Kemanapun nahkoda kapal mengarahkan kapalnya, semua bergantung kepada setiap keputusan yang diambil oleh sang Kapten. Baik itu buruk, atau baik. Tetapkan target secara jangka panjang (5-10 tahun) dan jangka pendek (1-5 tahun), dalam setiap kuartal perlu adanya review dan feedback dari masing-masing sub-koordinator agar segala pencapaian dapat termonitor dan terkontrol. 2. Delegasikan tugas bila perlu. Ada beberapa tugas yang sifatnya rutinitas dan sebenarnya dapat dikerjakan oleh orang lain, maka delegasikan tugas tersebut pada yang memiliki kompentensi yang sesuai. Hal ini selain menambah nilai ilmu bagi orang tersebut juga mengurangi beban kerja untuk lebih terfokus pada pekerjaan yang lebih besar. Namun jangan mendelegasikan pekerjaan yang sifatnya pengambilan keputusan dan kebijakan, yang seharusnya anda sendiri yang menentukan. Setelah mendelegasikan, jangan lupa untuk mereview hasil pekerjaanya, karena setiap orang bisa saja tidak sebagus dengan hasil yang kita kerjakan sendiri, namun jangan lupa untuk memberikan apresiasi positif terhadap hasil kerjanya. 3. Hindari konflik dengan bawahan. Sebisa mungkin jangan ada konflik dengan bawahan, segera selesaikan jika ada permasalahan yang terbawa berlarut-larut dalam waktu yang lama. Hal ini menjadikan kerja tidak efektif, pemborosan waktu dan mental. Jaga hubungan baik dengan bawahan, mereka juga manusia yang membutuhkan apresiasi dan kasih sayang terhadap pekerjaan yang menyita sebagian besar waktu dalam hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun