Mohon tunggu...
Febri DohanSandy
Febri DohanSandy Mohon Tunggu... Peternak - Lajang

Tidak ada orang yang sukses tanpa sebuah proses

Selanjutnya

Tutup

Money

Inilah Usaha yang di Gadang-gadang Dapat Mendatangkan Pundi-Pundi di Kala Covid-19

17 Januari 2021   18:25 Diperbarui: 17 Januari 2021   23:38 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini kegiatan usaha masih bergerak dalam suasana pandemi, kita semua dipaksa untuk bertahan di tengah pendemi ini, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha. Kita dituntut untuk berinovasi dalam usaha agar dapat bertahan dan beradaptasi di masa pandemi ini, mengingak tidak banyak bidang usaha yang berhasil survive di tengah pandemi ini saat ini.

Salah satu kegiatan usaha yang bisa dilakukan adalah belajar beternak burung puyuh. Tentu kita sudah tidak asing dengan hasil produk dari seekor burung puyuh yaitu telur puyuh yang dapat diperjual belikan dan digunakan sebagai bahan makanan. Selain telur, sudah banyak masyarakat yang menikmati daging burung puyuh sebagai lauk.

Dalam suasana pandemi ini, Febri yang merupakan warga Kecamatan Rangkapan Jaya Baru, Kota Depok, Jawa Barat, menjadikan budidaya burung puyuh sebagai peluang usaha di tengah suasana pandemic Covid-19 ini. Febri memiliki 1000 ekor burung puyuh yang dipelihara secara mandiri. Mulai dari pengembangbiakan hingga penangkaran dilakukan Febri dengan memanfaatkan halaman rumahnya.

Budidaya burung puyuh bisa menjadi bisnis sekala rumahan dan juga tidak memakan biaya yang terlalu besar. Untuk satu ekor burung puyuh dapat memproduksi telur sebanyak 290-320 butir dalam 12 bulan masa bertelur yang kemudian dijual kepada pembeli yang sudah menjadi pelanggan tetapnya. Febri juga melakukan penjualan melalui media sosial seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram.

"Panen telurnya setiap hari mulai dari jam 3 sore sampai jam 8 malam, itu merupakan proses burung puyuh bertelur" katanya. Untuk perawatan burung puyuh itu sendiri tidak terlalu sulit, yang harus kita perhatikan adalah kebersihan kandang dan kotoran puyuh meksimal dibersihkan dua hari sekali, untuk menjaga amoniak dari kotoran puyuh itu tidak mengganggu saluran pernafasan burung puyuh tersebut.

Dalam satu papan trey terdapat 90 butir telur yang dijual Febri seharga Rp.30.000,00. Dalam sehari jumlah paling sedikit dari penjualan telur, Febri mendapat Rp. 300.000,00. Selain telur, Febri juga menjual burung puyuh seharga Rp. 12.000,00 untuk burung puyuh siap telur atau betina dan Rp. 8.000,00 untuk burung puyuh jantan.

Saat ini, Febri tengah memanfaatkan kotoran burung puyuh sebagai pangan untuk budidaya kutu air. Kawasan Rangkapan Jaya Baru tempat tinggalnya kian marak pembudidayaan ikan cupang yang membutuhkan kutu air sebagai pangannya. Permintaan pasar dari penjualan telur burung puyuh mencapai 16 kilogram dalam sehari, burung puyuh mencapai 250 ekor dalam sebulan, selain itu untuk kotoran burung puyuh mencapai 25 kilogram dalam sehari.

"Untuk saat ini juga banyak pelanggan baru yang membutuhkan kotoran burung puyuh untuk dijadikan pangan kutu air untuk peternak ikan lainnya, karena ikan yang baru menetas bulum bisa memakan pellet jadi sebagai makanan alternative para peternak ikan membudidayakan kutu air untuk ikan yang masih kecil." Ucapnya.

Para pelaku bisnis dapat mencari beragam inspirasi, strategi baru dan beradaptasi untuk keberlangsungan usaha dalam masa-masa sulit  pandemi Covid 19-ini tanpa harus takut akan sebuah kegagalan untuk memulai sebuah usaha seperti halnya beternak burung puyuh seperti yang dilakukan oleh pak Febri.

Sedikit motivasi dari pak Febri yang mengatakan bahwa "Ketika kita ingin memulai suatu bisnis jangan pernah ragu akan kemampuan diri sendiri, terus kembangkan diri anda jangan kalah dari sebuah proses, karena tidak ada orang sukses tanpa melewati proses." Wow Sangat luar biasa sekali motivasi yang sampaikan oleh pak Febri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun