Mohon tunggu...
Febri Bias Ayu
Febri Bias Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Perbankan dan Keuangan Universitas Airlangga

Saya suka membaca, traveling dan juga berkebun. Hewan yang paling saya sukai adalah kucing. Beberapa topik kesukaan saya diantaranya adalah finance, hobi, traveling, dan tips-tips menarik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Efektivitas BI Checking dalam Mendeteksi Resiko Kredit di Lembaga Keuangan

14 Juni 2024   08:30 Diperbarui: 14 Juni 2024   08:40 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akurasi dan ketepatan waktu data sangat penting dalam proses penilaian risiko kredit. Data yang akurat memberikan gambaran yang jelas mengenai perilaku keuangan debitur, sementara data yang tepat waktu memastikan bahwa keputusan yang dibuat berdasarkan informasi tersebut relevan dengan situasi keuangan terkini. Ketika data yang disediakan oleh BI Checking tidak akurat atau tidak diperbarui dengan cepat, hal ini dapat mengarah pada penilaian risiko yang salah dan peningkatan risiko kredit macet. Oleh karena itu, Bank Indonesia perlu menetapkan standar yang ketat untuk pelaporan data oleh lembaga keuangan dan melakukan audit secara berkala untuk memastikan keakuratan dan ketepatan waktu data.

Saran 

Akurasi dan ketepatan waktu data sangat penting untuk penilaian risiko kredit yang efektif, sementara perlindungan data pribadi menjaga kepercayaan publik. Tingkat kepatuhan lembaga keuangan terhadap regulasi pelaporan juga mempengaruhi kualitas informasi dalam BI Checking, yang pada akhirnya berdampak pada stabilitas sistem keuangan nasional. Untuk meningkatkan efektivitas BI Checking, Bank Indonesia perlu menetapkan standar pelaporan yang ketat dan melakukan audit rutin untuk memastikan data yang akurat dan tepat waktu. Penggunaan teknologi canggih seperti big data dan artificial intelligence dapat membantu meningkatkan pengolahan dan analisis data, sementara peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan berkelanjutan akan memastikan kualitas data yang lebih baik. Transparansi dalam kebijakan perlindungan data dan edukasi publik sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem ini. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga internasional dan penerapan standar global akan memperkuat perlindungan data. Pemberian insentif bagi lembaga keuangan yang patuh terhadap regulasi dapat meningkatkan kepatuhan dan kualitas informasi dalam BI Checking, sementara sanksi tegas bagi pelanggaran akan memberikan efek jera yang diperlukan.

 

 DAFTAR PUSTAKA 

Bank Indonesia. (2020). Sistem Informasi Debitur (SID) dan BI Checking. Diakses dari www.bi.go.id.

Haryanto, T. (2019). Peran Data Kredit dalam Memprediksi Risiko Kredit. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 23(4), 345-358.

OJK (Otoritas Jasa Keuangan). (2020). Kepatuhan Lembaga Keuangan terhadap Regulasi Kredit. Laporan Tahunan OJK 2020. Diakses dari www.ojk.go.id.

Rahayu, S. (2021). Penggunaan Data BI Checking dalam Penilaian Kredit. Jurnal Manajemen Keuangan, 28(2), 189-202.

Santoso, D. (2022). Tantangan dalam Pembaruan Data BI Checking. Majalah Ekonomi dan Bisnis, 14(3), 105-120.

Wijaya, R. (2021). Penggunaan Teknologi Big Data dan AI dalam Sistem Kredit. Teknologi dan Inovasi Perbankan, 17(2), 73-89.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun