Mohon tunggu...
Febri Aryanto
Febri Aryanto Mohon Tunggu... Programmer - Penulis iseng

Web troubleshooter, photographer amatir. http://masfebjalanjalan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Media Sosial yang Anti Sosial

28 Juli 2015   16:11 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:56 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini media sosial begitu merebak. Berbagai nama, berbagai fitur, berbagai kemudahan. Penggunanya pun mulai dari usia anak sekolah menengah dasar hingga pekerja, mesti punya akun salah satu media sosial. Entah itu facebook, twitter, path, dan lain sebagainya. 

Karena obrolan sore dengan beberapa kawan, akhirnya kami berdiskusi tentang media sosial. Anda punya facebook atau Twitter? Hampir 97% yang mendapat pertanyaan tersebut akan menjawab: "ya". Jarang pada era sekarang yang tidak punya akun media sosial. Bila pun seseorang tidak memiliki akun facebook, mungkin dia memiliki akun media sosial lainnya semacam path, instagram, dan sejenisnya. Ya begitulah era generasi ibu jari. Semua begitu mudah menggunakan media sosial. 

Apakah ada yang berpikir tentang dampak dari media sosial? Diskusi kami mengarah kepada kemanfaatan dari media sosial yang banyak digunakan. Kemanfaatan yang ada mungkin ya beberapa saja. Semisal mempublikasi informasi, kangen-kangenan antar teman yang jauh atau sanak famili. Ada lagi? Silahkan Anda sebutkan saja bila memang media sosial dirasa memiliki banyak kemanfaatan. Jika dilihat dari kemanfaatan, maka terlihat media sosial memiliki sisi positif.

Diskusi berikutnya mengenai sisi negatif. Pernahkah kita dalam satu hari saja tidak menggunakan akun media sosial kita. Pernahkah? Saya pastikan hampir tidak ada yang bisa menjalani hidup sehari tanpa membuka akun media sosialnya. Karena akses sekarang ini begitu mudah. Cukup menggunakan gadget seperti smartphone dan fasilitas wifi atau paket data, Anda sudah bisa dengan leluasa membuka akun media sosial - kapanpun dan dimanapun. Hal lain yang harus menjadi pemikiran: "Media Sosial sebagai media penyebaran informasi. Apakah informasi yang disebarluaskan valid??".

Lalu diakhir diskusi, dimanakah letak "Sosial" media sosial? Sementara ketika seseorang membuka akun media sosialnya dia abai akan keadaan sekeliling. Perhatikan saja ketika didalam bus ataupun ketika mungkin berkumpul dengan keluarga. Membuka akun media sosial menjadi seperti sebuah keharusan. Hal seperti demikian lah yang membuat saya men-deaktivasi akun facebook saya. Kemudian kami menarik hal yang sama yakni "Media Sosial yang Anti Sosial"...     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun