Mohon tunggu...
Febrian Wahyu Wibowo
Febrian Wahyu Wibowo Mohon Tunggu... Dosen - new

Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Alumni Magister Ekonomi Syariah UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Menghadapi Ancaman Persaingan Bisnis

28 September 2021   15:16 Diperbarui: 28 September 2021   15:21 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taukah kalian dengan merek minum aqua? Dan pernahkah kalian menemui toko yang tidak menjual aqua? Sepertinya disemua toko baik itu toko besar maupun kecil pasti menyediakan dan menjual aqua, hingga nama aqua sudah tertanam dalam alam bawah sadar kita semua ketika menyebut air mineral pasti menyebutkan merek aqua, inilah kekuatan jaringan ketika sebuah perusahaan sudah membangun jaringan bisnisnya dengan baik maka ia dapat bersaing dengan bisnis yang lain. Terkadang berbisnis tidak hanya menjamin kualitas produk namun juga menjamin ketersediaan produk. 

Sebuah produk dengan kualitas bagus namun sulit didapatkan maka konsumen tidak bisa dengan mudah menikmati biaknya kualitas dari sebuah produk.

 Seandainya kita berbicara dua perusahaan dengan produk yang serupa dengan pangsa pasar yang hampir sama pula namun berbeda jaringan ketersediaan barangnya, perusahaan A hanya bisa menyuplai barang dilima kota di Indonesia sedangkan perusahaan B mampu menyuplai produk hingga keseluruh daerah yang ada di Indonesia. 

Dalam kasus ini perusahaan mana yang akan mampu bersaing dan memenangkan persaingan? Sudah tentu perusahaan B, dari sudut pandang pengenalan produk kepada konsumen saja sudah menang perusahaan B yang mampu mensuplai barang keseluruh daerah di Indonesia yang artinya hampir seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati dan tentunya mengenal produk yang di jual perusahaan B, berbeda dengan perusahaan A yang produknya hanya dapat dinikmati dan dikenal hanya ditiga kota di Indonesia. Kasus di atas tentunya sudah terlihat kemampuan daya saing pasti lebih besar perusahaan B yang lebih memiliki banyak jaringan perusahaannya.

D.Membangun Brand

Supreme merupakan contoh brand dengan kekuatan yang luar biasa, ibarat sampah kalau di kasih tulisan brand supreme harganya akan meroket dan tentunya ada yang beli. Mengapa ini bisa terjadi? itulah kekuatan brand atau merek suatu perusahaan. Setiap brand atau merek disebuah perusahaan mengantongi kepercayaan dari konsumennya. Ketika konsumen sudah percaya pada sebuah merek tentunya tak ada alasan lain selain untuk memberik produk dari brand tersebut. 

Memang bukan hal yang mudah untuk membangun sebuah brand atau merek butuh perjalanan yang panjang, proses yang rumit, biaya dan modal yang begitu besar namun semua itu akan terbayar lunas tuntas saat perusahaan sudah mempunyai brand yang kuat. Saat merek sebuah perusahaan sudah terbangun dengan baik dan memiliki kekuatan yang besar maka akan merubah hukum dagang yang awalnya perusahaan menjual dan menawarkan barang kekonsumen berubah menjadi konsumen meminta dan menginginkan barang dari produsen, bagaimana dengan harga? 

Sudah bukan hal yang penting untuk dipikirkan oleh konsumen yang terpenting adalah mendapatkan produk yang sudah ia dambakan dari merek yang ia percayai. Sebuah merek menjadi faktor untuk meningkatkan status sosial sang pemakainya, gengsi dan keistimewaan inilah yang diinginkan oleh banyak orang. Ketika banyak orang yang menginginkan suatu produk maka disitulah sepenuhnya kendali dipegang oleh perusahaan, perusahaan akan memiliki kebebasan dalam mengarahkan konsumennya dan loyalitas konsumen akan semakin terbentuk.

E.Menemukan pasar potensial

Ibarat sebuah tanaman yang kering dan hampir mati kemudian ditanam di tanah yang gembur maka tanaman tersebut akan berubah menjadi tanaman yang subur atau tanaman yang subur dan segar kemudian ditanam di tanah yang kering dan tandus tentu lambat laun tanaman tersebut akan kering dan mati begitu pula dengan sebuah bisnis, ibarat tanah adalah sebuah pasar sasaran bisnis dan bisnis adalah tanamannya, maka penempatan tanaman harus pada tanah yang tepat yang berarti penempatan suatu bisnis harus pada pasar yang tepat atau potensial. 

Sebuah bisnis yang dirancang dan dibentuk dengan baik tidak akan berkambang atau bahkan bisa berakhir jika ditempatkan pada pasar yang tidak potensial untuk bisnis tersebut. Sebaliknya jika sebuah perusahaan yang di bangun dengan rencana yang biasa saja dan dengan persiapan yang biasa saja pula namun ditempatkan pada pasar yang tepat dan potensial maka akan berpeluang bagi bisnis tersebut untuk bisa berkembang dan menjadi bisnis yang besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun